Branchiomycosis
Penyebab : Branchiomyces sanguinis dan B. demigrans
Bio – Ekologi Pathogen :
• Menginfeksi semua jenis ikan air tawar, dan target organnya adalah insang ikan (filamen dan pembuluh darah di lamella insang). Apabila jaringan dan/atau sel insang mengalami kematian atau lepas, maka spora jamur akan keluar dan menginfeksi inang lainnya.
• Suhu optimum pada kisaran 25 - 31 derajat celcius dengan masa inkubasi 2-4 hari (tergantung suhu air).
• Infeksi bersifat kronis hingga akut dengan mortalitas mencapai 100% dalam tempo yang relatif singkat (1-2 minggu).
Gejala klinis
• Ikan bernafas dengan tersengal-sengal di permukaan air dan malas.
• Insang berwarna merah dan tampak adanya bercak-bercak putih (penetrasi hifa cendawan ke dinding pembuluh darah).
• Insang mengalami nekrosa berat, berwarna merah menghitam dan akhirnya membusuk (gill rot)
Diagnosa :
• Pengamatan secara mikroskopis terhadap keberadaan hifa cendawan dari organ filamen dan pembuluh darah di lamella insang ikan.
• Isolasi pada media cair dan/atau semi solid dan diidentifikasi secara morfometris.
Pengendalian :
• Menetralkan kadar keasaman dan/atau alkalinitas air melalui pengapuran.
• Mengisolasi ikan sakit dan/atau membuang ikan yang telah mati.
• Hifa cendawan yang masih terdapat di dalam pembuluh darah organ insang tidak dapat diobati, sedangkan sporanya yang ada dipermukaan tubuh ikan dapat diberantas dengan perendaman menggunakan beberapa desinfektan, antara lain:
✓ Kalium Permanganate (PK) pada dosis 1 gram/100 liter air selama 90 menit.
✓ Formalin pada dosis 100-200 ppm selama 1-3 jam.
✓ Garam dapur pada konsentrasi 1-10 promil (tergantung spesies dan ukuran) selama 10-60 menit.
✓ Methylene blue pada dosis 3-5 ppm selama 24 jam.
sumber : Kementerian Kelautan dan Perikanan, Dirjen. Perikanan Budidaya,2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment