Myxosporidiasis (Penyakit Gembil)
Penyebab : Myxosporea dari genera Myxobolus, Myxosoma, Thelohanellus, dan Henneguya
Bio — Ekologi Patogen :
• Myxosporea berbentuk seperti buah pir atau biji semangka
(kwaci), terbungkus dalam kista yang berisi ribuan spora.
• Memiliki vakuola yang disebut vakuola iodinophilous yang menjadi pembeda dua genera Myxosporea, yaitu Myxosoma (tanpa vakuola iodinophilous) dan Myxobolus (dengan vakuola iodinophilous).
• Spora yang dimakan oleh inang dan masuk ke dalam usus akan pecah mengeluarkan sporoplasma, dan bergerak secara amoeboid masuk dalam sirkulasi darah dan terbawa ke organ target infeksi,
• Inang umumnya jenis-jenis ikan dari kelompok cyprinidae, labirinth dan salmonidae. Di Indonesia, jenis ikan yang sering terinfeksi myxosporea antara lain benih ikan mas, tawes, sepat. gurame dan tambakan.
• Prevalensi serangan bervariasi dari rendah sampai sedang dengan mortalitas berpola kronis
Gejala Klinis :
• Menginfeksi jaringan ikat tapis insang, tulang kartilag, otot/daging, dan beberapa organ dalam ikan (terutama benih).
• Terlihat benjolan putih seperti tumor berbentuk bulat-lonjong menyerupai butiran padi pada insang ikan
• Pada infeksi berat. tutup insang (operkulum) tidak dapat
menutup sempurna. sirip ekor bengkok dan berwarna gelap
• Bengkak-bengkak/gembil di bagian tubuh (kanan/kiri), struktur tulang yang tidak normal
• Berenang tidak normal. berdiam di dasar dan akhirnya mati.
Diagnosa :
• Pengamatan secara visual terhadap tingkah laku dan gejala klinis yang cukup jelas
• Pengamatan secara mikroskopis untuk melihat morfologi myxosporidia melalui pembuatan preparat ulas dari organ target infeksi. Pengamatan yang lebih jelas terhadap karakteristik spora diperlukan pewarnaan yang spesifik.
Pengendalian :
• Persiapan kolam (pengeringan dan desinfeksi kolam) untuk memutus siklus hidup parasit.
• Ikan yang terinfeksi segera diambil dan dimusnahkan
• Hindari penggunaan air dari kolam yang sedang terinfeksi parasit
• Pengendapan yang dilengkapi dengan filtrasi fisik (batu, ijuk, kerikil dan pasir)
• Belum ada bahan kimia yang efektif untuk mengobati penyakit ini.
sumber : Kementerian Kelautan dan Perikanan, Dirjen. Perikanan Budidaya,2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment