Pangasius sutchi

Pangasius sutchi
Ketika masih kecil, ikan jenis ini seringkali dipelihara di aquarium, namun ternyata banyak juga pihak yang membudidayakannya dalam Skala usaha komersial. Fillet daging patin sutchi dapat ditemukan di berbagai negara termasuk Indonesia, meskipun pasokannya tidak sebanyak patin Siam. Warnanya putih dan dijual dalam bentuk beku. Pasokan berasal dari China dan Vietnam.

sumber : warta pasar ikan , Dir. Pemasaran dalam negeri. Ditjen P2HP, DKP, 2009

BETERNAK IKAN CUPANG

BETERNAK IKAN CUPANG





Beternak Ikan Cupang ini bisa dibilang gampang – gampang mudah. Sebenarnya ada hal yang harus diperhatikan sebelum mengawinkan ikan kesayangan anda. Kalau salah bisa – bisa ikan cupang kesayangan anda tidak jadi kawin dan menghasilkan telur, tetapi malah mati.

Hal – hal tersebut adalah

MEMILIH INDUKAN

Kalau kita memilih ikan yang akan dikawinkan, sebaiknya pilih ikan yang bagus meskipun bukan ikan level1 yang biasanya di lombakan. Asalkan indukan itu bagus, maka kemungkinan anakan yang dihasilkan akan bagus pula. Karena anakan akan memiki sifat dari indukannya.



Untuk ikan jantan,
- Pilih ikan yang sering berenang di bawah ataupun melayang ditengah permukaan. Jangan pilih ikan yang sering berenang pada permukaan air. Hal itu menandakan bahwa ikan itu dalam kedaan tidak sehat.

- Pilihlah ikan yang memiliki warna cerah. Meskpun ikan itu berwarna gelap (hitam) pilihlah warna yang mengkilat. Karena itu merupakan ciri pejantan tangguh

- Ikan cupang jantan haruslah lincah. Jika ingin mengetahui lincah atau tidak ikan itu, coba dekatkan dengan cupang jantan lain. Maka akan terlihat nantinya.

Untuk ikan betina

- Ikan betina memiliki warna pudar dan gerakannya tidak lincah. Ikan ini cenderung lebih sering diam.

- Pilih ikan cupang betina yang memiliki matang telur. Betina yang matang telur dapat diketahui dari perutnya yang buncit dan dibagian perut bawahnya (dekat dengan sirip dasi ikan) ada semacam bintik bintik putih.

- Ikan ini haruslah sudah berumur diatas 4 bulan. Sebetulnya bisa mengawinkan dibawah umur 4 bulan, misalnya 3 bulan keatas. Namun..ikan ini akan menghasilkan telur yang tidak cukup banyak.

PAKAN

Sebelum ikan betina dimasukkan kedalam wadah pemijahan, sebaiknya 2-3 hari sebelumnya diberi makanan jentik nyamuk. Agar perutnya semakin buncit dan telur yang dihasilkan bisa semakin banyak.

KUALITAS AIR

Kondisi air ini sangat penting dalam proses pemijahan, malah untuk masa penetasan telur kondisi air akan sangat banyak dibutuhkan. Kondisi air yang baik, memiliki lebih kurang ph 7. Jika ph air terlalu asam ataupun terlalu basa, maka akan sangat berpengaruh terhadap keadaan ikan.

TEMPAT PEMIJAHAN

Tempat pemijahan ikan cupang sebetulnya tidaklah lebih besar jika dibandingkan dengan tempat pemeliharaannya. Cukup gunakan akuarium berukuran kecil ataupun toples – toples yang ada. Jika tempat terlalu besar, kemungkinan kawin ikan ini sangatlah kecil, karena saling jauh jarak antara ikan jantan dan ikan betina.

Tahap – tahap yang perlu dilakukan :
1. Pindahkan ikan jantan ke dalam wadah pemijahan dan biarkan dahulu selama satu hari. agar si jantan ini bisa beradaptasi dengan daerah barunya tersebut.

2. Dekatkan si jantan dan betina, PDKT istilahnya. Dengan cara menempatkan betina ke dalam tempat si jantan, namun si betina jangan dimasukkan terlebih dahulu. Gunakan gelas aqua ataupun plastik untuk cupang betina.

3. Biarkan kedaaan seperti diatas hingga 1-2 hari. Lihatlah, apabila pada permukaan tempat cupang jantan sudah banyak gelembung – gelembung yang dibuat, berarti cupang jantan itu sudah siap. Setelah itu langsung masukkan saja cupang

betina ke dalamnya. Dan biarkan ke adaan ikan seperti itu.

4. Sekitar 1-2 hari lihatlah ikan tersebut. Jika berhasil, di permukaan akan ada banyak terlur berwarna putih yang menempel pada gelembung – gelembung yang sebelumnya pernah dibuat oleh cupang jantan.

5. Setelah tahu ada telur, sebaiknya angkat dan pindahkan cupang betina ke dalam tempat lain. Karena kebanyakan cupang betina memakan telurnya sendiri. Berbalik dengan cupang jantan yang selalu menjaga telurnya dengan penuh siaga dan kasih sayang.

6. Jangan lupa beri makan secukupnya, baik cupang jantan maupun cupang betina. Karena setelah proses pemijahan itu selesai, kedua ikan akan sangat kelelahan dan butuh makanan untuk asupan energi. Terutama untuk cupang betina, beri ia waktu istirahat sebelum akan dikawinkan kembali. Sebaliknya, cupang jantan juga diberi makan agar tidak kelaparan dan memakan telur – telurnya sendiri.

7. Cukup butuh waktu 2 hari saja untuk menunggu telur itu menetas. Nanti akan terlihat meski sangat kecil, anakan berenang meski belum sempurna dan masih dibantu ikan jantan. Jika anakan jatuh ke dasar, maka akan diambil dan diletakkan kembali ke dalam gelembung – gelembungnya.

8. Berilah makanan anakan itu setelah 2-3 hari dari telur menetas. Biasanya anakan diberi makanan infusaria (anak kutu air) atau kalau tidak ada, bisa diberikan kutu air yang telah disaring.

Hal ini saya paparkan berdasarkan yang sudah pernah saya lakukan dan juga berdasarkan penelitian – penelitian terhadap hal tersebut. (naif05, 28 Maret 2009)

Sumber :

http://naif05.wordpress.com/2009/03/28/beternak-cupang/


sumber gambar : http://www.bettafishcenter.com/images2/MGM8A2.jpg



Patin - P. hypophthalmus (tra/siam)

P. hypophthalmus (tra/siam)

Produksi patin Vietnam sebagian besar (90%) adalah dari jenis
ini. Dibandingkan dengan basa, jenis tra (P. hypophthalmus) kandungan lemaknya lebih rendah dan pertumbuhannya hanya membutuhkan waktu 6 bulan untuk mencapai berat 1,5 - 2 kg sehingga dalam 1 tahun bisa dilakukan 2 kali panen.


Sebuah sumber di Vietnam mengatakan jika tra dapat menghasilkan 3 warna daging yaitu putih, merah dan kuning tergantung dari proses budididayanya serta proses slaughtering sebelum pemiletan. Daging warna putih alamiah tanpa bahan aditif dihasilkan jika sewaktu budidaya patin tersebut cukup oksigen dan proses slaughtering dan pemiletan berlangsung dengan sempurna.


Di Indonesia, Pangusius hypophthalmus dikenal sebagai patin siam dan merupakan jenis mayoritas yang dibudidayakan. Patin siam mempunyai daging berwarna kuning kemerahan, dan relatif mudah dibudidayakan. jenis patin ini sangat populer dan mudah memasyarakat karena mampu menghasilkan telur atau benih dalam jumlah relatif banyak setiap kali dipijahkan.

Permintaan pasar di dalam negeri cukup tinggi, terutama di Pulau Sumatera dan Kalimantan.
Sebutan atau nama patin siam di setiap tempat dan negara berbeda-beda. Di negara asalnya (Thailand), patin siam bernama Pla Sawai. Di Malaysia, selain diberi nama patin, disebut juga ikan lawang, martinus, dan tikol. Di Vietnam, patin siam disebut Ca Tre Yu atau tra, di Kamboja disebut Trey Pra. Sedangkan di Indonesia, selain dinamakan ikan patin disebut juga jambal siam, dan ikan juaro (Sumatra dan Kalimantan).

sumber : warta pasar ikan, dir. pemasaran dalam negeri, ditjen p2hp, dkp, 2009

Penyakit Pada Ikan

I. Pendahuluan


Penyakit pada ikan merupakan salah satu masalah yang sering dijumpai dalam usaha budidaya ikan. Di Indonesia teah diketahui ada beberapa jenis ikan air tawar, dan diantaranya sering menimbulkan wabah penyakit serta menyebabkan kegagalan dalam usaha budidaya ikan

Adanya penyakit ikan erat hubungannya dengan lingkungan dimana ikan itu berada. Untuk itu dalam pencegahan dan pengobatan penyakit ikan, selain dilakukan pengendalian terhadap lingkungan juga perlu diketahui hal-hal yang berkaitan dengan timbulnya penyakit ikan itu sendiri.



Dengan adanya informasi ini diharapkan para pembudidaya ikan dapat mengetahui secara dini gejala awal serangan penyakit, serta dapat melakukan langkah-langkah pencegahan terhadap timbulnya penyakit ikan secara mudah.

II. Gejala umum gangguan penyakit ikan

1.
Ikan sering berenang di permukaan air dan terlihat terengah-engah (megap-megap).
2.
Untuk jenis ikan yang sering berkelompok, meka ikan yang tidak sehat akan memisahkan diri dan berenang secara pasif.
3.
Ikan berenang oleng, dan loncat-loncat tidak teratur.
4.
Adanya tanda-tanda tertentu pada tubuh ikan, misalnya bercak merah, bercak putih, bisul atau adanya jamur.
5.
Insang terlihat pucat.
6.
Lendir berkurang dan tidak merata.

III. Pencegahan Penyakit Ikan


1. Perbaikan lingkungan kolam.
* Pengeringan dan penjemuran kolam dilakukan secara periodik 4 - 5 bulan sekali atau setelah ikan dipanen.
* Pengapuran kolam dengan dosis 10 - 20 gram kapur tohor per m2
* Pemberantasan hama dengan larutan PK 20 ppm untuk kolam yang tidak ada ikannya selama 1 hari.
* Pembuatan bak saringan pengendapan air.
2. Meningkatkan daya tahan tubuh ikan.
3. Perawatan Kesehatan ikan

IV. Beberapa Jenis Penyakit Ikan

1. Penyakit Jamur.


Penyebab

* Jamur Saprolegnia
* Jamur Achlya

Tanda-tanda :

* Tubuh ditumbuhi sekumpulan benang halus seperti kapas
* Serangan pada telur dapat menghambat pernapasan sehingga menyebabkan telur mati/ tidak menetas.

Pengobatan :

* Ikan direndam dalam larutan Malachite Green 2-3 ppm selama 30 - 60 menit.
* Bagian yang terserang diolesi dengan PK (Kalium Permanganat) 10 ppm.
* Untuk pencegahan pada telur, kakaban, eceng gondok, ijuk direndam dalam larutan Malachite Green 2 ppm selama 30 - 60 menit.
* Dapat diulangi 2-3 kali dengan selang 3 hari


2. Penyakit Golongan Cacing.
Penyebab :

* Cacing Dactylogyrus menyerang insang
* Cacing Gyrodactylus menyerang kulit.

Tanda - tanda :

* Insang ikan rusak, luka dan timbul perdarahan.
* Sirip ikan menguncup, bahkan kadang terjadi kerontokan pada sirip ekor.
* Ikan menggosok-gosokkan badannya ke dasar kolam atau benda keras lainnya.
* Kulit menjadi berlendir dan berwarna pucat.

Pengobatan :

* Ikan direndam dalam larutan formalin teknis (Formalin 40 %) 250 ml dalam 1 m3 air selama 15 menit.
* Direndam dalam larutan Methylen Blue 3 ppm selama 24 jam.
* Direndam dalam larutan Malachite Green 2-3 ppm selama 30 - 60 menit.

3. Penyakit Golongan bakteri.
Penyebab :

* Bakteri Aeromonas
* Bakteri Pseudomonas

Tanda - tanda :

* Ikan lemah bergerak lambat, bernafas megap-megap di permukaan air.
* Warna insang pucat dan warna tubuh berubah gelap.
* Terdapat bercak-bercak merah pada bagian luar tubuhnya dan kerusakan pada sirip, insang dan kulit.
* Mula-mula lendir berlebihan, kemudian timbul perdarahan.

Pengobatan :

* Ikan direndam dalam larutan PK 20 ppm selama 30 menit.
* Untuk ikan besar, pengobatan dapat dilakukan dengan penyuntikan dengan dosis 0,5 cc Terramycine untuk 1 Kg berat ikan. Tempat penyuntikan umumnya di bagian punggung.
* Pengobatan dapat melalui makanan 1 gram atau 1 cc Terramycine dicampur dalam makanan untuk 1 kg berat ikan selama 6 - 10 hari.
* Direndam dalam larutan obat tetracyline dan kemicytine atau Chloramphenicol 250 gram dalam 500 liter air selama 2 jam. Pengobatan ini dapat diulangi tiap hari sekalai selama 3 sampai 5 hari.

sumber : http://www.jakarta.go.id

Ikan Patin - P. bocourti (basa)


P. bocourti (basa)


Pangasius bocourti atau basa merupakan jenis patin yang pertama kali diperdagangkan oleh Vietnam, sehingga di kemudian hari ketika justru jenis lainnya (tra) yang mendominasi masih sering tersebut dengan nama basa. Patin jenis ini kandungan lemaknya lebih tinggi dibandingkan dengan jenis hypophthalmus dan dalam pertumbuhannya



membutuhkan waktu yang lebih lama yaitu 1 tahun untuk mencapai ukuran 1,5 - 2 kg dan lebih banyak membutuhkan oksigen. Ukuran kepalanya lebih kecil dengan perut yang lebih besar dibanding jenis hyphothalmus. Konon jenis basa rasa dagingnya lebih gurih dan pasokan patin jenis ini masih jarang. Produksinya, hanya sekitar 5% dari total sehingga harganya relatif mahal. Umumnya daging dari bocourti berwarna putih.

sumber : Warta Pasar Ikan, Dir. Pemasaran Dalam Negeri, Ditjen P2HP, DKP,2009

Jenis - Jenis ikan Patin

Jenis-jenis Patin (Pangasius spp)
di Pasar Global

Kelompok catfish terdiri dari beberapa jenis antara lain patin (Pangasius spp), lele (Clarias spp), Silurus spp, Ictalurus spp dan manyung. Diantara catfish air tawar, patin merupakan satu-satunya yang berwarna putih dan relatif mudah dalam proses pembudidayaannya. Patin sendiri mempunyai banyak jenis terutama yang hidup di perairan umum. Di Indonesia saja, sedikitnya ada 13 jenis dan banyak dijumpai di pasar lokal dalam volume yang terbatas karena sepenuhnya hasil tangkapan alam dan belum semuanya bernilai ekonomis penting secara nasional.


Jenis-jenis patin alam yang dijual di pasar lokal antara lain pedado, juaro, lubuk, kiper dan kunyit.
Bicara masalah patin di pasar dunia, tak bisa tidak kita harus melongok Vietnam yang kini telah menjadi pemasok patin terbesar di dunia dan sekaligus pendikte pasar global.
Di Vietnam, terdapat 3 jenis patin yang telah dibudidayakan secara industri yaitu Pangasius bocourti (nama lokal basa), R hypophthalmus (nama lokal tra) mayoritas dan P. sutchi (sutchi). China juga telah mengembangkan budidaya patin tetapi pada umumnya jenis R sutchi dan sebagian R hypophthalmus. Di Indonesia, budidaya patin mayoritas menggunakan jenis Pangasius hypophthalmus/P. siam, sedikit jenis P djambal dan jenis baru hasil silangan yaitu Patin pasupati. Namun, jenis yang terakhir tersebut belum dilakukan secara massal.


Patin Vietnam diekspor mayoritas dalam bentuk fillet beku dan telah dipasarkan ke lebih dari 1oo negara. Nama dagang yang diusung di pasar internasional bervariasi mulai dari Vietnamese catfish, Pangasius, Panga, Basa, Sutchi hingga Dory. Anehnya yang masuk ke Indonesia juga populer dengan nama Dory untuk patin Vietnam atau ada juga yang menyebut Dory Sutchi yang meskipun berasal dari China tetap saja disebut sebagai patin Vietnam. Tahun 2009 Vietnam menargetkan produksi patin mencapai 13 - 1,5 juta ton dan sampai dengan tahun 2010 diperkirakan pertumbuhan produksinya sekitar 9 - 11%. Filet patin Vietnam cukup kompetitif di pasar internasional dengan kisaran harga USD 3.00 - 3.2o/kg.

sumber : Warta Pasar Ikan, Dir. Pemasaran Dalam Negeri, Ditjen P2HP, DKP,2009

Ciri-ciri dan Klasifikasi Ikan Terbang

Ciri-ciri dan Klasifikasi

http://hobiikan.blogspot.com

Ikan terbang merupakan salah satu ikan pelagis kecil yang banyak ditemukan diperairan
tropis maupun sub tropis dengan kondisi perairan tidak keruh dan berlumpur. Ikan terbang merupakan ikan yang memiliki banyak jenis, menurut klasifikasinya ikan terbang termasuk dalam Klas Actinopterygii, Subklas Neopterygii, Super ordo


Acanthopterygii, Ordo Beloniformes, Sub Ordo Belonoidei, Famili Exocoetidae dan memiliki 9 genus. Ikan terbang dari genus Cheilopogon terdiri 33 spesies diantaranya Cheilopogon ebei, C. agoo, genus Cypselurus terdiri dari 12 spesies diantaranya Cypselurus angusticeps, C. callopterus; genus Danichthys terdiri dari 1 spesies yaitu Danichthys i1ma. genus Exocoetus terdiri dari 5 spesies diantaranya Exocoetus gibbosus dan E. monocirrhus-, genus Fodiator terdiri dari 2 spesies yaitu Fodiator acutus dan E rostratus; genus Hirundichthys terdiri dari 8 spesies diantaranya Hirundichthys oxycephalus dan H. rondeletii;

genus Oxyporhamphus terdiri dari 4 spesies diantaranya Oxyporhamphus convexus dan 0. micropterus ; genus Parexocoetus terdiri dari 3 spesies diantaranya Parexocoetus brachypterus; dan genus Prognichthys terdiri dari 2 spesies diantaranya Prognichthys brevipinnis dan P gibbifrons.
Ikan terbang memiliki ciriciri yaitu panjang rata-rata 18 cm, tubuhnya bulat memanjang, bagian atas tubuh berwarna gelap, bagian bawah tubuh mengkilap, sirip dorsal dan anal transparan, sirip ekor abu-abu, sirip ventral keabu-abuan di bagian atas dan terang di bagian bawah, sirip pectoral abu-abu tua dengan belang-belang pendek.

Duri- duri lemah pada sirip dorsal berjumlah 10-12, pada sirip anal 1-12, pada sirip pectoral 14-15 dengan sirip pertama tidak bercabang, sirip ventral tidak mencapai sirip dorsal dengan pangkal sirip ventral lebih dekat ke ujung posterior kepala daripada ke pangkal ekor, garis lateral terletak pada bagian bawah tubuh. sisik sikloid berukuran relatif besar dan mudah lepas dengan sisik pradorsal 32-37 dan jumlah sisik pada poros tubuh 51-56.
sumber : Warta Pasar Ikan, Ditjen P2HP, DKP, 2009

Habitat Persebaran dan Reproduksi Buaya

Habitat dan Persebaran

Persebaran buaya muara adalah yang terluas di dunia. Buaya muara memiliki wilayah perantauan mulai dari perairan teluk Benggala (SriLanka, Bangladesh, India) hingga perairan Polinesia (Kepulauan Fiji Vanuatu) termasuk perairan Indonesia dan Australia serta negara lain di sekitar Indonesia. Habitat kesukaan mereka adalah perairan Indonesia dan Australia.

Saudara sepupu buaya yakni Alligator hanya terdapat di dua negara, yaitu Amerika Serikat dan Cina. Alligator Cina terancam punah dan tinggal jenis yang berada di lembah Yangtze. Alligator Amerika ditemukan di Amerika Serikat
dari Carolina sampai Florida dan Sepanjang Gulf Coast.



Mayoritas Alligator Amerika Tinggal di Floroda dan Lousiana. Di Florida sendiri terdapat lebih dari 1 juta Alligator. Amerika Serikat adalah satu-satunya
negara yang memiliki Alligator dan Buaya. Alligator Amerika tinggal di air tawar, seperti kolam, rawa-rawa, daratan basah dan sungai.

Reproduksi
Famili Crocodylidae merupakan hewan yang berkembang biak secara musiman. Masa kawin pada musim semi ketika air hangat. Famili ini berkembang biak dengan bertelur dan fertilisasinya secara internal. Setelah anaknya menetas, induk buaya melakukan parental care.
sumber:Warta pasar ikan, Dir. Pemasaran dalam negeri, Dirjen P2HP, DKP

Perilaku Buaya

Perilaku Buaya

Walaupun buaya kaya akan berbagai tingkah laku, namun untuk buaya muara relatif tidak memiliki banyak tingkah. Dalam kehidupan sehari-hari buaya dapat mengatur suhu tubuh. Buaya menyukai suhu tubuh lebih dari 30 - 33 °C, dilakukan dengan cara menggunakan air, matahari dan bayangan untuk mengatur suhu tubuh mereka dan bergerak di antara dingin dan hangat pada lingkungan mereka tinggal untuk menyesuaikan dengan suhu tersebut. Mereka secara teratur terlihat berjemur di bawah sinar matahari dengan mulut terbuka lebar.



Sebuah teori menyebutkan bahwa hal ini dilakukan untuk mendinginkan otak melalui penguapan dari langit-langit saat tubuh mereka ketika terkena udara panas dan sinar matahari. Teori lainnya adalah untuk memperkuat otot rahang atau menunjukkan kekuatan kepada buaya lain. Yang umum dilihat selama berinteraksi dengan buaya adalah mengangkat moncongnya". Sinyal ini diberikan untuk melakukan pendekatan pada buaya lain yang lebih kecil. Sikap buaya muara ini mengadopsi seolah-olah menjadi ancaman. Buaya muara dibanding semua jenis buaya, adalah yang paling intoleran.

Bagaimana Membudidaya Ikan Nila

Bagaimana Membudidaya
Ikan Nila

Budidaya Ikan Nila


Konon ikan nila berasal dari afrika. Ribuan tahun ikan ini disukai oleh banyak orang sampai sekarang ini. Dahulu ikan nila hanya dimakan oleh orang-orang tertentu didalam kerajaan karena rasanya dan dagingnya berbeda dengan ikan air tawar lainya. Manis dan gurih juga, dagingnya tidak bertulang. Ikan nila kebanyakan hanya bisa hidup di daerah tropis seperti Indonesia. Akan tetapi di Negara empat musim juga membudidaya ikan nila dengan cara moderan. System pengairan mengunakan heater pada musim dingin.



Mengenal dan mengetahui pengetahuan dasar budidaya ikan nila;

- ikan nila betina bertelur antara 2000-2500 ekor tergantung besar kecil induk. Tingkat hidup bergantung pada kualitas air dan pakan yang diberikan.

Ikan nila bertelur pada kisaran empat sampai enam (4-6) minggu atau bisa lebih cepat jika benih ikan sudah dilepas oleh induknya.

- Telur ikan nila yang akan menjadi larva disimpan dalam mulut induk nila. Telur ikan nila akan menetas antara lima sampai tujuh (5-7) hari. Setelah menetas atau menjadi larva induk nila akan mengawasi anak ikan dengan mulutnya.

- Perbandingan perkawinan nila jantan dan bertina; 1:3 dalam setiap meter persegi masukan empat sampai lima pasang pasang induk nila, (5 jantan dan 20 nila betina) permeter persegi.

- Temperature budidaya ikan nila sebaiknya 25°C-31°C untuk pemijahan.

- Temperature dibawah 13°C ikan nila akan mati.

- Temperature antara 21°C-15°C ikan nila lambat membesar. 27°C-31°C ikan nila akan bertumbuh dengan cepat karena suhu seperti itu akan membuat ikan nila suka makan.

- Produksi ikan nila persetengah hektar berkisar 2-3 ton.

- Pakan nila berupa pellet tengelam dan pellet apung sebanyak 3.5 ton

- Nila konsumsi berat antara 200 gr. Sampai 800 gr. Perekor tergantung permintaan konsumen dan pasar.

- Makanan ikan nila mengandung protein 25-30 persen dan lemak 6-8 persen.



Sekedar hobby, atau untuk makan, atau untuk menjadikan sumber penghasilan tambahan. ikan nila merupakan potensial yang dapat dilirik oleh siapa saja yang ingin mengelutinya, Pendapatan yang lumayan jika dikelolah dengan baik. Selain daerah yang mendukung seperti air, ketersedian pakan juga sangat memungkinkan disetiap wilayah Indonesia yang kaya ini. Jadi, andapun pasti bisa membudidaya ikan nila dengan sedikit mengenal cara membesarkan ikan nila.

sumber : http://ikannila.com

Ikan nilem baik untuk kesehatan & kantung

Ikan nilem baik untuk kesehatan & kantung
oleh : Nurudin Abdullah

Ikan goreng tidak selalu disajikan sebagai lauk untuk teman makan nasi. Buktinya, ikan nilem asal Tasikmalaya, Jawa Barat, yang digoreng kering cukup nikmat untuk disajikan dalam bentuk makanan ringan.

Apalagi nilem (osteochilus hasseltii) termasuk jenis ikan organik, karena dibudidayakan secara alamiah di kolam air tawar dengan pakan dedaunan dan plankton atau lumut yang menempel.


Pemeliharaan ikan asli Indonesia itu tidak perlu diberikan pakan tambahan berupa pelet yang merupakan produk pabrikan. Karena itulah nilem disebut ikan organik.

Ikan nilem goreng untuk makanan ringan maupun sebagai lauk teman makan nasi itu proses produksinya tidak menggunakan bahan pengawet dan penyedap rasa serta zat warna.

Menurut hasil penelitian Balai Pengembangan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan Departemen Kelautan dan Perikanan, ikan nilem goreng memiliki kandungan kadar protein yang cukup besar mencapai 38,83%, kadar kalsium 0,98% dan kadar air 3,14%.

Jenis ikan bertubuh bulat panjang sekitar 23 cm itu di Jawa Tengah disebut wader, di Sumatra dinamakan pawas atau palon dan di Kalimantan dinamakan payon, merupakan salah satu jenis makanan sehat, bergizi dan kaya protein untuk segala umur.

"Dengan unsur nutrisi yang kandungan protein dan kalsiumnya cukup tinggi, maka ikan nilem sangat baik untuk kesehatan gizi anak balita hingga orang dewasa," kata Ateng Gurnia Jagatraya, Ketua Divisi Budidaya DPP Serikat Nelayan dan Petani Ikan Nusantara (Senusa), di Jakarta.

Prospek usaha budi daya, pengolahan dan perdagangan ikan nilem goreng sangat cerah, baik di dalam dan luar negeri. Sebab, orang yang gemar memakan ikan, terutama ikan air tawar, sekarang ini cenderung terus meningkat.

Peningkatan itu terjadi seiring dengan gencarnya Departemen Kelautan dan Perikanan mensosialisasikan gerakan gemar makan ikan di masyarakat, di samping juga aktivitas promosi dari usaha restoran yang cukup variatif di Tanah Air.

Sementara potensi sumber bahan baku ikannya juga sangat besar. Di Singaparna, Tasikmalaya saja, kapasitas produksinya dapat mencapai lebih dari 10.000 kardus ikan nilem goreng yang sudah siap saji. Karena di daerah itu banyak kolam ikan.

Selain di Tasikmalaya, terdapat kolam dengan luasan rata-rata 2.000 m2 terdapat di Sukabumi dan daerah lainnya di Jawa Barat maupun Jawa Tengah dan Jawa Timur yang merupakan potensi area budi daya ikan nilem yang cukup prospektif.

Sebagai percontohan di Singaparna telah terbentuk wadah bagi para pembudi daya dan pengolah ikan nilem, yang diberi nama kelompok tani ikan nilem yang diberi nama Kelompok Tani Ikan Mulya Abadi Singaparna Tasikmalaya.

Potensi bahan baku

Kelompok petani ikan beranggotakan 25 orang pembudi daya kolam dan pengurus kelompok itu telah memproduksi ikan nilem goreng untuk dikonsumsi sebagai maknan ringat atau lauk teman makan nasi.

Bahkan, produk ikan nilem goreng produk kelompok petani ikan Mulya Abadi itu telah didaftarkan ke Departemen Kesehatan sebagai makanan yang layak dikonsumsi manusia. Penetapan tersebut berdasarkan Surat Depkes No.004/10.23/02/2003.

Ateng yang juga menjabat sebagai manajer Taman Akuarium Air Tawar Taman Mini Indonesia Indah (TAAT-TMII), mengatakan keberadaan usaha ikan nilem goreng dapat terus dikembangkan karena potensi bahan bakunya cukup melimpah di Tanah Air.

"Persoalan yang sering dihadapi masyarakat pengolah ikan nilem goreng adalah pemasaran produknya dan kendala finansial untuk pengembangan usaha," kata Ateng Gurnia Jagatraya.

Proses budi daya ikan nilem relatif sederhana dan cepat panen, karena untuk pembesaran hingga sebesar ibu jari orang dewasa yang siap digoreng itu hanya membutuhkan waktu sekitar 40 hari hingga dua bulan.

Adapun kalkulasi bisnis dari produksi ikan nilem goreng itu adalah satu kuwintal (100 kg) ikan nilem basah itu di tingkat petani harganya sekitar Rp10.000-Rp12.000 per kg atau dibulatkan menjadi Rp1,2 juta per 100 kg.

Sedangkan 100 kg ikan nilem basah itu setelah digoreng menjadi menjadi sebanyak 30 kg yang dapat dikemas ke dalam 300 kardus berisi sekitar 16-20 ekor ikan nilem per kadus. Harga ikan nilem goreng dingkat sebesar Rp8.000 per kardus.

Jika harga satu kuintal ikan nilem basah Rp1,2 juta, maka dalam proses produksi a.l. dari proses pengolahan serta pemakaian minyak goreng dan minyak bakar dapat dibulatkan sebagai biaya produski sebesar Rp2,4 juta.

Harga jual

Dalam perhitungan tersebut, keuntungan petani tidak boleh kurang dari Rp1.000 per kardus, sehingga keuntungan yang mereka terima untuk 300 kardus itu sebanyak Rp300.000.

Artinya, rencana keuntungan bersih Rp300.000 ditambah harga ikan nilem basah Rp1,2 juta, maka jumlahnya menjadi Rp1,5 juta dan ditambah dengan harga kerdus menjadi total Rp2 juta.

Kemudian, dengan ditambah ongkos kirim dari Singaparna ke Jakarta, maka harga jualnya hingga ke Koperasi Karyawan Taman Akuarium Air Tawar--sebagai penyalur utama dan mempromosikannya-menjadi Rp6.500 per kardus.

Selanjutnya, pihak Koperasi Karyawan TAAT memberikan harga Rp7.000 per kardus kepada para pengecer dan toko untuk kemudian menjual kepada konsumen sebesar Rp8.000 per kardus.

"Koperasi TAAT sebagai penyalur utama dan mempromosikannya wajar kalau mendapat bagian Rp500 per kardus untuk kesejahteraan karyawan," Ateng seraya mengatakan harga di tingkat konsumen akhir seragam sebesar Rp8.000 per kardus.

Kalau kelompok petani ikan dapat memproduksi sebanyak 10.000 kardus per bulan maka keuntungan bersih yang dapat mereka sedikitnya Rp10 juta. Kalau dalam satu kelompok beranggotakan lima orang maka masing-masing mendapat Rp2 juta per bulan.

Menurut Kepala Bagian Promosi dan Pemasaran TAAT-TMII, Fauziah Musjaffak, pihaknya memanfaatkan sejumlah anjungan pemerintah daerah di lingkungan Taman Mini Indonesia Indah untuk memasarkan dan mempromosikan ikan nilem goreng itu.

Pengunjung yang datang dari berbagai daerah di Tanah Air, kata dia, dapat menjadi media promosi yang efektif untuk mensosialisasikan jenis ikan organik dan bergizi tinggi yang baik untuk dikonsumsi dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani melalui peningkatan penghasilan mereka.

Apalagi jenis ikan nilem dapat diolah menjadi berbagai kebutuhan, misalnya digoreng sebagai cemilan, atau dibuat pindang nilem dan bahkan telurnya merupakan menu istimewa yang sangat lezat.
sumber : http://www.bisnis.com

Karakter Yang Unik buaya muara

Karakter Yang Unik

Buaya muara adalah reptil unik di dunia, dan menggunakan sistem darah mereka untuk menghapus garam dari badan. Kelenjar di bagian belakang lidah mereka berair mengeluarkan kelebihan garam apabila hewan yang hidup di lingkungan yang sangat asin.




Buaya muara juga merupakan salah satu dari sedikit reptil yang memiliki empat ruang jantung (seperti manusia) dan memiliki kemampuan untuk memperlambat denyut jantung mereka satu cute setiap tiga puluh detik atau lebih. Buaya tersebut dapat menahan nafas mereka empat sampai enam jam di dalam air. Di alam liar Queensland Australia, satu buaya telah diamati dapat menyelam dan menahan nafasnya dalam air selama tiga jam dan sepuluh menit. Buaya muara memiliki tiga pelindung yang jelas di kelopak mata disebut selaput nictitating. Hal ini memungkinkan mereka untuk melihat sambil berenang. Berenang sambil melihat adalah "gaya buaya ". Panjang ekor buaya muara adalah 49,5% dari total panjang tubuhnya, terpanjang dari semua jenis buaya.

sumber : warta Pasar Ikan, Dir. Pemasaran Dalam Negeri, Dirjen P2HP, DKP, 2009

Ikan Arwana Merah

Ikan Arwana Merah, yang harganya bisa mencapai belasan juta rupiah
Arwana termasuk famili ikan “karuhun”, yaitu Osteoglasidae atau famili ikan “bony-tongue” (lidah bertulang), karena bagian dasar mulutnya berupa tulang yang berfungsi sebagai gigi. Arwana memiki berbagai julukan, seperti: Ikan Naga (Dragon Fish), Barramundi, Saratoga, PlaTapad, Kelesa, Siluk, Kayangan, Peyang, Tangkelese, Aruwana, atau Arowana, tergantung dari tempatnya.




Bentuk dan penampilan arwana termasuk cantik dan unik. Tubuhnya memanjang, ramping, dan “stream line”, dengan gerakan renang sangat anggun. Arwana di alam mempunyai variasi warna seperti hijau, perak, atau merah. Pada bibir bawahnya terdapat dua buah sungut yang berfungsi sebagai sensor getar untuk mengetahui posisi mangsa di permukaan air. Sungut ini termasuk dalam kriteria penilaian keindahan ikan.
Potensi pertumbuhan arwana cukup besar, terutama dengan pemberian pakan berkadar protein tinggi. Pertumbuhan arwana di akuarium mencapai 60 cm, sedangkan di alam mencapai lebih dari 90 cm. Jenis arwana asal Amerika Selatan dapat tumbuh hingga 270 cm.
Arwana merupakan ikan perenang atas (surface feeder), ditunjukkan oleh betuk mulut. Di alam mereka berenang di dekat permukaan untuk berburu mangsa. Arwana dapat menerima segala jenis pakan untuk ikan karnivora, tetapi seringkali mereka jadi sangat menyukai salah satu jenis pakan saja, dan menolak jenis lainnya. Sebagai ikan peloncat, arwana di alam bisa menangkap serangga yang hinggap di ranting ketinggian 1-2 meter dari permukaan air. Maka pemeliharaan dalam akuarium harus ditutup dengan baik.
Arwana merupakan ikan tangguh yang dapat hidup hingga setengah abad. Permintaan yang tinggi dengan ketersediaan alam yang terbatas menyebabkan eksploitasi di alam dibatasi. CITES (Convention of International Trade in Endangered Species of Wild Flora and Fauna) menetapkan bahwa ikan Arwana Asia sebagai ikan yang mendapat perlindungan tertinggi. Berbagai jenis Arwana Asia antara lain:
1. Merah
Arwana merah berasal dari berbagai tempat di Propinsi Kalimantan Barat, seperti dari Sungai Kapuas dan Danau Sentarum yang dikenal sebagai habitat dari Super Red (Chili dan Blood Red). Perairan ini merupakan wilayah hutan gambut yang menciptakan lingkungan primitif bagi ikan purba tersebut. Akan tetapi kondisi mineral, lingkungan air gambut (black water), dan banyaknya cadangan pangan yang memadai telah mengkondisikan pengaruh yang baik terhadap evolusi warna pada ikan yang bersangkutan. Pengaruh geografis itu juga menyebabkan terciptanya variasi yang berbeda terhadap morfologi ikan ini, seperti badan yang lebih lebar, kepala berbentuk sendok, warnah merah yang lebih intensif, dan warna dasaryang lebih pekat.
Warna merah penuh tampak pada sirip ikan muda, pada bibir dan juga sungut. Menjelang dewasa, warna merah akan muncul di berbagai bagian tubuh lainnya, terutama pada tutup insang dan pinggiran sisik, sehingga tubuh ikan terlihat berwarna merah.
Arwana merah dikelompokkan dalam 4 varietas, yaitu Merah Darah (Blood Red), Merah Cabai (Chili Red), Merah Orange (Orange Red), dan Merah Emas (Golden Red). Keempat varietas ini secara umum diberi julukan Super Red atau Merah Grade Pertama (First Grade Red), meskipun dalam perkembangannya super red lebih merujuk pada Merah Cabai dan Merah Darah. Sedangkan dua varietas terakhir lebih sering di anggap sebagai super red dengan grade lebih rendah.
Perbedaan antara varitas merah cabai dan merah darah dijabarkan pada tabel berikut :
Arwana Merah Cabai
Arwana Merah Darah
Tampilan Warna Seperti merah cabai Seperti merah darah
Bentuk fisik Bentuk tubuh lebih lebar, kepala berbentuk sendok lebih panjang dan lebih ramping
Lebar tubuh relatif tetap hingga menjelang pangkal ekor, bingkai sisik yang lebih tebal menyempit secara gradual
Warna mala Mata merah dan lebar sehingga pinggiran matanya seakan menyentuh bagian atas kepala dan bagian rahang bawahnya mata lebih putih dan lebih kecil
Bentuk ekor Seperti intan (diamond) Seperti kipas
Warna pada usia muda cenderung memiliki warna dasar hijau dengan kilap metalik yang pekat memiliki kilap lebih lemah dan cenderung mirip dengan RTG muda; Bentuk tubuh lebih bulat
Pertumbuhan Lebih lambat Lebih cepat
Ciri morfologi fisik kedua jenis tersebut sudah nampak saat masih muda sehingga dapat dijadikan pedoman dalam membedakan kedua varitas tersebut.
Perkembangan warna antara Merah Cabai dan Merah Darah diketahui juga berbeda. Perbedaan waktu dalam pencapaian warna merah penuh adalah 1-2 tahun. Namun kedua varitas melalui tahapan perkembangan warna yang relatif sama yaitu melalui transisi warna orange. Beberapa arwana merah mempunyai warna pucat hingga sampai 8 tahun, baru kemudian berubah ke merah penuh dalam waktu 1 bulan. Menduga potensi arwana merah memerlukan kesabaran dan usaha yang diperoleh dari pengalaman dan kesabaran.
Varietas Merah Orange (Orange Red) merupakan salah satu varietas yang umum dijumpai. Pada saat dewasa sisik tubuhnya menunjukkan warna orange. Dibandingkan dengan Chilli Red dan Blood Red, sirip dan ekor varietas ini tidak semerah keduanya.
Merah Emas (Golden red) merupakan varietas warna lain yang umum dijumpai disamping merah orange (Orange Red). Varietas ini merupakan varietas dengan grade paling rendah. Setelah dewasa warna badannya hanyalah emas kekuningan. Warna bibir dan sirip tidak semerah Super Red, tetapi berwarna merah muda atau merah jambu.
2. Golden (Cross Back, Cross Back Golden,CBG)
Golden varietas cross back merupakan bagian dari varietas arwana golden. Varietas ini dijumpai di berbagai tempat di Malaysia, seperti Perak, Trengganu, Danau Bukit Merah dan Johor. Oleh karena itu, mereka sering diberikan julukan sesuai dengan tempat asalnya, seperti Golden Pahang, Bukit Merah Blue atau Malaysian Gold. Disebut sebagai cross back, karena varietas ini saat dewasa memiliki warna emas penuh hingga melewati punggungnya. Varietas ini harganya relatif lebih mahal bahkan paling tinggi dibandingkan lainnya karena termasuk jarang ditemui.
CBG dibagi menjadi beberapa kelas berdasarkan warna dasar sisik, yaitu Purple-Based (warna dasar ungu), Blue-Based (warna dasar biru), Gold Based (warna dasar emas), dan Silver-Based (warna dasar perak). Arwana Gold dengan warna dasar emas diketahui dapat mencapai warna penuh pada usia lebih muda dibandingkan dengan varietas lain.
3. Golden (Ekor Merah, Red Tail Golden, RTG).
Merupakan verietas dari arwana golden dan sering disebut sebagai Arwana Golden Indonesia (Indonesian Golden Arwana). Varietas ini dijumpai di daerah Pekan Baru, Sumatera. Berbeda dengan Cross Back Golden (CBG), warna emas pada verietas ini tidak akan berkembang hingga melewati punggung namun hanya akan mencapai baris ke empat sisik (baris sisik dihitung dari bawah, perut), atau lebih baik bisa mencapai baris ke lima. Seperti halnya verietas cross back, warna dasar sisik RTG bisa biru, hijau, atau emas. Begitu pula dengan warna bibir, ekor, dan sirip, kedua varietas ini memiliki keragaan yang sangat mirip. RTG muda memiliki warna lebih kusam dibandingkan dengan varietas cross back muda.
RTG boleh dikatakan lebih tahan banting dibandingkan dengan CBG dapat tumbuh lebih besar, dan juga lebih agresif. Jumlahnya di alam relatif lebih banyak dibandingkan dengan CBG, meskipun demikian tetap merupakan varietas yang dilindungi CITES.
CBG sekilas mirip dengan ikan arowana golden red yang berasal dari negara kita. Perbedaan yang sangat mencolok dapat dilihat jika ukuran ikan sudah agak besar dengan ukuran 20 cm lebih. Pada CBG warna emas menutupi seluruh tubuh sampai ke bagian punggung ikan ditutupi oleh ring yang berwarna keemasan. Sedangkan pada golden red (RTG) punggung nya tidak. berwarna keemasan tapi tetap hitam (kelabu).
Membedakan CBG dan RTG pada ukuran kecil (10-12 cm) sulit dilakukan dan perlu kehati-hatian. Perbedaan harga juga sangat mencolok. Harga CBG ukuran 12 cm dihargai lebih dari 10 juta, ukuran 20-25 cm berkisar 15-25 juta. Golden red berukuran 12 cm dihargai 2 juta, sedangkan ukuran 20-25 cm dihargai 2.5-3.5 juta.
4. Arwana Hijau
Arwana hijau ditemukan di Thailand, Malaysia, Myanmar, Komboja, dan juga di beberapa tempat di Indonesia. Variasi penampakandan warna bisa saja ditemukan di masing-masing daerah. Meskipun demikian secara umum dapat dikatakan bahwa pada umumnya berwarna kelabu kehijauan dangan pola garis-garis berwarna gelap pada ekor. Kepala dan mulutnya lebih besar dan lebih membulat dibandingkan dengan jenis arwana asia lainnya.
5. Banjar Merah
Banjar Merah boleh dikatakan merupakan varietas arwana merah kelas 2 dan diketahui bukan merupakan strain murni arwana merah. Penampakannya ditunjukkan oleh warna sirip yang orange pucat, ekor berwarna orange atau kuning, dan tidak memiliki warna merah di badan maupun di pipi. Sepintas Banjar Merah muda sangat mirip dengan Arwana Merah muda, sehingga tidak jarang hal ini dapat mengecoh para hobiis baru. Banjar dicirikan juga oleh bentuk kepala yang cenderung membulat dengan mulut yang tidak terlalu lancip. Perbedaan lain dapat dilihat pada tabel berikut :
Banjar Merah
Arwana Merah Muda
Warna sirip warna sirip yang lebih muda atau cenderung orange-merah pucat. merah pekat merata pada seluruh permukaan
Warna sisik Kuning atau kehijauan Mengkilap
Bingkai sirip dan tutup insang Pink tua atau seperti karat, setelah dewasa menjadi jingga atau merah Tidak ada tampilan seperti pada Banjar
Apabila ragu dalam memilih arwana, bawalah seorang yang telah berpengalaman memelihara arwana atau belilah arwana yang telah disertifikasi dan memiliki sertifikat yang sah.
6. RED SPOTTED PEARL VS JARDINI
Arowana irian (jardini) ada 2 macam. Yang umum ditemui berwarna dasar hijau dan bermutiara merah. Jenis jardini lain berwarna dasar hitam dan bermutiara emas serta lebih sulit ditemui.
Di Australia ditemukan pula jardini tipe 1 (warna dasar hijau, mutiara merah) yang disebut red spotted pearl (Scleropages leichardty). Cross back dan golden red; red spotted pearl dan jardini adalah kerabat, dengan perbedaan lingkungan yang mempengaruhi performa.
Perbedaan yang sangat mencolok adalah pada red spotted pearl, mutiara merah bertaburan secara mencolok pada tubuhnya. Sedangkan pada arowana jardini di mutiara di badannya tidak semencolok arowana red spotted pearl dari australia. Harga jardini (mutiara merah,warna dasar hijau) 12-15 cm dijual dengan kisaran harga 60-80 ribu rupiah, sedangkan arowana red spotted pearl karena langka di Indonesia dihargai 1.3-1.5 juta rupiah.
Arwana tahan terhadap serangan berbagai penyakit. Tetapi sensitif terhadap perubahan kualitas air, terutama terhadap peningkatan kadar amonia, nitrit dan nitrat.
Parameter Air.
pH. Arwana dapat hidup pada selang pH cukup lebar. Namun disarankan agar mereka dipelihara sesuai dengan kondisi aslinya di alam yaitu pada selang pH netral sampai agak masam (pH 6.0 -7.0).
Kesadahan. Arwana berasal dari perairan dengan kesadahan rendah, oleh karena itu direkomendasikan untuk memeliharanya pada selang kesadahan ini (GH 8°). Arwana silver dapat hidup pada kisaran GH 4-10.
Temperatur. Arwana direkomendasikan untuk diperlihara pada selang suhu 26 – 30 °C. Seperti halnya jenis ikan yang lain, hindari terjadinya perubahan suhu mendadak. Perubahan suhu mendadak dapat menyebabkan shock pada ikan yang bersangkutan, dan dapat memicu berbagai masalah. Suhu terlalu tinggi untuk jangka waktu lama diketahui dapat menyebabkan tutup insang menggulung, hal ini tentu akan sangat menggangggu keindahan ikan tersebut.
Pencahayaan. Sebaiknya di area terang tanpa sinar matahari secara langsung.
Arwana bukan termasuk ikan yang sulit dipelihara, hanya perlu beberapa saat setiap hari atau beberapa jam setiap minggu untuk merawat dan mencek kondisi ikan dan lingkungannya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memelihara arwana :
Wadah
1. Kolam
Pemeliharaan induk arwana sebaiknya dilakukan di kolam. tanah. Lokasi untuk kolam perlu mempetimbangkan :
Tanah
Jenis Tanah yang baik adalah tanah Nat berlempung yang dapat menahan air dan mendukung pertumbuhan pakan alami.
Topografi
Perbedaan derajat kemiringan antara saluran pemasukan dan pengeluaran maksimal 1%.
Air
Suplai air yang memenuhi kualitas, kuantitas dan kontinuitas yang dibutuhkan.
Kolam yang ideal berbentuk persegi panjang dengan ukuran minimal 10×10m2. Persiapan kolam sebelum tanam yaitu :
Pengeringan kolam hingga dasar retak-retak
Pembalikan dasar kolam, perbaikan pematang
Pengapuran dengan dosis 50-100 gram/m2
Perngisian air setinggi 100 cm
Hujan deras dapat mengakibatkan perubahan mendadak kualitas air. Untuk mencegah kematian ikan, ganti air (setelah hujan berhenti) minimal 30% dari total volume air.
2. Akuarium
Sebagai ikan hias, arwana dapat dipelihara dalam akuarium. Secara umum, semakin besar ukuran akuarium akan semakin baik, karena arwana memerlukan ruang gerak yang cukup luas. Ukuran akuarium minimal 3 kali dari panjang ikan dengan lebar 1. 5 kali panjang ikan. Akuarium ditempatkan di area yang jauh dari gangguan, untuk menghindari stress pada ikan. Tutup akuarium dengan tutup yang rapat dan kuat karena arwana dapat melompat atau mendorong tutup ke luar akuarium.
Setelah arwana berumur 4 bulan, pemeliharaan mulai dilakukan secara terpisah pada akuarium ukuran 75 x 45 x 45 cm untuk menghindari perkelahian antar ikan. Pemeliharaan 2-3 ekor arwana dalam satu akuarium perlu dihindari, mengingat sifat agresif akan menyebabkan perkelahian. Namun diperbolehkan pemeliharaan 6 ekor sekaligus, karena sifat agresif arwana menjadi sangat berkurang.
Untuk merangsang keluarnya warna yang bagus dan pembentukan kromatofora, perlu diberikan pencahayaan buatan minimal 10-12 jam per hari. Hindari penyalaan lampu secara mendadak, yang bisa menyebabkan panik, sehingga ikan menabrak kaca atau benda lainnya dalam akuarium dan ikan menjadi terluka. Manipulasi pencahayaan sering dapat menimbulkan pantulan warna ikan dengan lebih baik. Letakkan lampu di bagian depan akuarium, dan set sudut reflektor sedemikan rupa sehingga bisa memberikan pantulan yang optimal. Banyak pilihan lampu dijual dipasaran dengan spektrum bervariasi, lampu berspektrum penuh akan secara alamiah memantulkan wama-warna alami dari ikan.
Pada waktu 6-7 bulan setelah ikan dapat berenang bebas, ukuran mencapai 20-25 cm dan dapat dipasarkan.
Perawatan Akuariurn
Sebagai karnivora, arwana akan memproduksi kotoran dalam jumlah relatif banyak dengan kandungan unsur nitrogen tinggi. Oleh karena itu, kadar amonia, nitrit, dan nitrat dalam akuarium arwana sering kali menjadi masalah.
Penggantian air dilakukan untuk memperbaiki kualitas air yang telah menurun akibat banyaknya kotoran ikan. Oleh karena itu dalam penggantian air yang menggunakan sistem siphon (menggunakan selang air) sekaligus untuk mengeluarkan sisa-sisa kotoran ikan dan juga kotoran yang melekat pada kaca. Penggantian air cukup dilakukan 2 atau 4 minggu sekali dan tidak perlu seluruh air diganti tetapi cukup sejumlah 30-50 % dari total air. Perlu diperhatikan bahwa suhu dan pH air pengganti harus relatif sama dengan air akuarium. Hindari terjadinya fluktuasi kualitas air saat melakukan penggantian air.
Bersamaan dengan penggantian air dilakukan juga pembersihan media filter mekanik yang digunakan.
Pakan hidup merupakan jenis pakan utama bagi arwana yang termasuk karnivora. Pakan yang diberikan hendaknya bervariasi untuk menekan resiko kekurangan gizi tertentu.
Beberapa jenis pakan yang sering diberikan pada arwana adalah ikan hidup, udang hidup, potongan udang segar, potongan daging ikan segar, serangga (jangkrik, kecoa, kelabang), cacing/ulat (cacing sutera, cacing tanah, cacing darah, ulat hongkong) dan kodok.
Penggunaan pakan hidup perlu didahului dengan tindakan karantina yang memadai untuk menghindari masuknya bibit penyakit. Terutama pakan hidup yang berasal atau hidup dalam air, seperti udang, ikan, atau kodok. Hindari memberikan serangga atau kodok mati, kecuali anda yakin betul tidak berasal dari area tercemar insektisida.
Sebelum memberikan pakan hidup, bagian-bagian tubuh pakan yang diperkirakan dapat melukai mulut ikan dibuang terlebih dahulu. Seperti kaki belakang kecoa dan jangkrik, atau rostrum (duri pada kepala) udang. Dapat juga pakan hidup tersebut dilemahkan sebelum diberikan pada ikan, agar tidak terjadi “kejar-mengejar” berlebihan dalam ruang akuarium yang sempit. Arwana yang mengalami kelebihan pakan dalam jangka lama, akan kehilangan nafsu makan selama beberapa hari bahkan beberapa minggu.
Pakan buatan merupakan hasil ramuan dengan komposisi yang mencukupi kebutuhan gizi bagi pertumbuhan arwana dengan cara melatih dan membiasakan agar arwana mau memakannya.
Teknik Pemisahan Skala Kecil di Kolam Semen
1. Pemeliharaan Induk
Induk dipelihara dalam kolam berukuran 5 x 5 m dengan kedalaman air 0,5-0,75 m. Kolam ditutup plastik setinggi 0,75 m untuk mencegah lompatan ikan.
Ruangan pemijahan dibangun di pojok perkolaman dan ditambah dengan beberapa kayu gelondongan untuk memberikan kesan alami. Batu dan kerikil dihindari karena dapat melukai ikan atau dapat tercampur pakan secara tidak sengaja.
Kolam pembesaran dibangun di area tenang dan ditutup sebagian, dan dijauhkan dari sinar matahari langsung. Induk dipelihara dalam kolam pembesaran hingga mencapai matang gonad.
Pengelolaan Kualitas Air
Kualitas air dijaga agar mendekati lingkungan alami arwana yaitu pH 6,8-7,5 dan suhu 27-29 C. Penggantian air dilakukan sebanyak 30-34% dari total volume dengan air deklorinisasi.
Pemberian Pakan
Keseimbangan gizi sangat penting bagi kematangan gonad dan pemijahan. Induk diberikan pakan bervariasi yang mengandung kadar protein tinggi. Pakan diberikan setiap hari dalam bentuk ikan/udang hidup atau runcah, dan ditambah pelet dengan kadar protein 32 %. Jumlah pemberian pakan per hari adalah 2 % dari bobot total tubuh.
Kematangan gonad
Matang gonad terjadi pada umur 4 tahun dengan panjang tubuh 45-60cm.
Pemijahan terjadi sepanjang tahun, dan mencapai puncaknya antara bulan Juli dan Desember. Induk jantan di alam akan menjaga telur yang sudah dibuahi dalam mulutnya hingga 2 bulan ketika larva mulai dapat berenang.
Arwana betina mempunyai ovarium tunggal yang mengandung 20-30 ova besar dengan diameter rata-rata 1,9 cm dengan kematangan berbeda-beda. Induk jantan dewasa juga mempunyai sebuah organ vital menyerupai testis.
Pembedaan Kelamin
Juvenil sulit dibedakan jenis kelaminnya. Perbedaan akan muncul setelah ikan berukur 3-4 tahun.
Pembedaan jenis kelamin diketahui melalui bentuk tubuh dan lebar mulut. Arwana jantan mempunyai tubuh lebih langsing dan sempit, mulut lebih besar dan warna lebih mencolok daripada betina. Mulut yang melebar dengan rongga besar digunakan untuk tujuan inkubasi telur. Perbedaan lain adalah ukuran kepala jantan relatif lebih besar, sifat lebih agresif termasuk dalam perebutan makanan.
Kebiasaan Pemijahan
Tingkah laku arwana sangat unik selama masa pengenalan lain jenis. Masa ini berlangsung selama beberapa minggu atau bulan sebelum mereka mulai menjadi pasangan. Hal ini dapat diamati pada waktu malam, ketika ikan berenang mendekati permukaan air. Arwana jantan mengejar betina sekeliling kolam, terkadang pasangan membentuk lingkaran (hidung menghadap ke ekor pasangan).
Sekitar 1-2 minggu sebelum pemijahan, ikan berenang bersisian dengan tubuh seling menempel. Terjadilah pelepasan sejumlah telur berwarna jingga kemerahan, Jantan membuahi telur dan kemudian mengumpulkan telurdi mulitnya untuk diinkubasi sampai larva dapat berenang dan bertahan sendiri. Diameter telur 8-10 mm dan kaya akan kuning telur dan menetas sekitar seminggu setelah pembuahan. Setelah penetasan, larva muda hidup dalam mulut jantan hingga 7-8 minggu sampai kuning telur diserap total. Larva lepas dari mulut dan menjadi mandiri setelah ukuran tubuh 45-50 mm.
2. Panen Larva
Inkubasi telur secara normal adalah membutuhkan 8 minggu. Untuk memperpendek waktu, telur yang sudah dibuahi dapat dikeluarkan dari mulut pejantan 1 bulan setelah pemijahan. Induk jantan ditangkap dengan sangat hati-hati dengan jaring halus lalu diselimuti dengan handuk katun yang basah untuk menghindari ikan memberontak dan terluka.
Untuk melepaskan larva dari mulut induk jantan, tarik perlahan bagian bawah mulut dan tubuh ditekan ringan. Larva dikumpulkan dalam wadah plastik dan diinkubasikan dalam akuarium. Jumlah larva yang dapat mencapai 25-30 ekor.
Teknik Pembenihan
Setelah dikeluarkan dari mulut pejantan, larva diinkubasikan dalam akuarium berukuran 45×45x90 cm. Temperatur air 27-29 °C menggunakan pemanas thermostat. Oksigen terlarut 5 ppm (mg/ I) menggunakan aerator bukaan kecil.
Untuk mencegah infeksi akibat penanganan larva, dalam air dilarutkan Acriflavine 2 ppm. Menggunakan teknik pembenihan in vitro ini, Survival Rate (SR) yang didapat sampai tahap ikan dapat berenang adalah 90-100 %.
Selama periode inkubasi, larva tidak perlu diberikan pakan. Beberapa minggu pertama selama kuning telur belum habis, biasanya larva hampir selalu berada pada dasar akuarium. Larva mulai berenang ke atas bertahap ketika ukuran kuning telur mengecil. Pada minggu ke delapan, kuning telur hampir terserap habis sehingga larva mulai berenang ke arah horizontal. Pada tahap ini, pakan hidup pertama harus mulai diberikan untuk mencegah larva saling Ketika ukuran larva mencapai 8,5 cm atau berumur 7 minggu, kuning telur terserap secara penuh dan larva dapat berenang bebas.
Pemeliharaan Larva
Tambahan pakan hidup yang dapat diberikan seperti cacing darah atau anak ikan yang ukurannya sesuai bukaan mulut arwana.
Larva yang telah mencapai panjang 10-12 cm dapat diberikan pakan seperti udang air tawar kecil atau runcah untuk mengimbangi kecepatan tumbuhnya.
Teknik Transportasi
Arwana bila gelisah gampang sekali melakukan “jumping” atau menabrak-nabrak. Bila satu saja sisiknya terlepas akan terlihat kurang indah. Juga bisa mengakibatkan sirip robek dan patah.
Tubuh yang rusak bisa mengalami regenerasi, namun mungkin pula menjadi cacatdan mengurangi keindahan penampilan, apalagi ada hal-hal yg bisa memperparah luka-lukanya (misalnya infeksi, pertumbuhan bekas luka yg lambat/delay). Untuk itu arwana perlu dilumpuhkan agar tidak dapat berontak dalam proses pemindahan antar akuarium maupun transportasi jarak jauh. Dosis pembiusan diatur sedemikian rupa bergantung keperluan. Untuk transportasi jarak jauh, arwana dilumpuhkan gara tidak dapat berontak namun tidak sampai terbalik dan masih bisa berenang. Pemindahan antar arwana akuarium menggunakan dosis ringan, yang penting arwana tidak dapat berontak.
1. Persiapan Pre-anestesi :
Puasakan arwana selama 1-2 hari.
Lama puasa bergantung ukuran tubuh, jenis dan kebiasaan arwana buang kotoran (lancar atau tidak). Semakin besar ukuran arwana maka semakin lama waktu puasa, untuk menghindari arwana muntah atau mengeluarkan kotoran.Untuk arwana berukuran kecil (
Siapkan air tampungan yang sudah teraerasi minimal 24 jam.
Kondisi arwana tidak mengalami gangguan pernapasan, tidak ditemukan kelainan pada tutup insang.
Alat dan bahan :
Plastik dengan lebar sepanjang badan arwana.
Wadah bak untuk tempat kantong plastik yang berisi arwana
Air segar, air yang telah diaerasi yg mencukupi minimal 24 jam. Hindari bahan-bahan kimia lain yang terlarut.
Bahan : Aquadine” cair
Prosedur Pelaksanaan :
Tangkap arwana dalam akuarium dengan tenang kantong plastik.
Masukkan cairan bius dalam plastik kira-kira 1 cc/lt.
Bila sudah terlihat tidak bisa melompat, angkat kantong plastik.
Perhatikan apakah perlu ditambahkan lagi cairan bius untuk
menurunkan kesadaran sampai arwana menjadi terbalik, tunggu reaksi bius beberapa menit.
Jaga arwana selalu tenggelam dalam air, untuk menghindari kembung.
Bila sudah tidak berontak, perhatikan gerakan tutup insang harus terlihat bergerak. (Dalam waktu kurang dari 5 menit, arwana mulai gelisah dan kehilangan keseimbangan dan tidak banyak bergerak. Karena bagian tubuhnya yg berat ada di bagian atas, maka arwana mulai terbalik. Badannya mulai kaku/ kejang. Perhatikan gerakannya, terutama gerakan insang yg menunjukkan masih adanya usaha untuk bernapas.
Untuk keperluan foto dan pengukuran, angkat ke tempat yang telah dipersiapkan dan lakukan secepat mungkin, bila terlalu lama di luar air bisa kembung.
Paska Pembiusan :
Masukkan kembali ke dalam akuarium dengan air yang tidak mengandung bahan kimia lain. Jaga di bawah kucuran air, dalam air dekat permukaan.
Arwana mulai siuman, jaga jangan sampai terbentur benda-benda di sekelilingnya.
Efek samping :
Obat bius tanpa pengenceran yang mengenai sisik arwana menyebabkan iritasi selaput lendir dan menimbulkan alergi pada beberapa orang.
Bila arwana kembung, bisa disiapkan larutan daun ketapang kering yang tua dituangkan dalam akuarium, suhu dinaikkan level air direndahkan. Arwana yang kembung dicirikan tidak dapat menyelam ke dasardan berenang nungging.
Bila pembiusan terlalu dalam biasanya gerakan tubuh mulai jarang, gerakan insang juga demikian. Pembiusan lebih dalam lagi akan mengurangi kekejangan otot, saat tersebut insang juga tidak ada gerakan, ikan berada pada posisi mengambang. Untuk mengatasinya tambahkan air segar untuk mengencerkan dosis obat bius atau di ceburkan ke tank bersih dibawah kucuran air.
Sumber: Buku Budidaya Ikan Arwana, Direktorat Jenderal P. Budidaya
http://rawabelong.com

Gaya Berburu Buaya

Gaya Berburu Buaya

Buaya menggunakan kombinasi aktif berburu dan lebih pasif dengan strategi "diam dan menunggu". Buaya muda cenderung mengambil posisi dalam air dangkal dengan empat kaki di bagian bawah dan menunggu sampai potensi mangsa datang dalam jarak serangan dari mulut.




Gerakan mangsa telah terdeteksi oleh lubang - lubang sensor di sepanjang sisi
rahang. strategi yang umum digunakan oleh buaya dengan melibatkan kedekatan potensi mangsa saat di pinggir sungai, di dalam air pinggir sungai atau di tumbuh - tumbuhan yang menjalar. Setelah buaya tertarik oleh gerakan mangsa, suara atau mungkin potensi bau mangsa, ia akan menghadap ke arah atas kepala mangsa, menyelam (biasanya tanpa suara), dan berenang di bawah hingga mencapai didekat mangsa. Kemudian sebagian kepala muncul diam-diam, jika mangsa dekat dengan jarak serangan, ia akan menyerang dengan membuka mulut kemudian metutup sambil membanting.

Seekor buaya dapat menyergap dengan jarak lebih dari setengah panjang tubuhnya ke udara atau di pinggir sungai. Setelah tertangkap,
mangsa kecil biasanya langsung digerus dan ditelan. Mangsa yang lebih besar dijepit dengan kuat sampai semua gerakan berhenti. Setelah buaya memiliki pegangan, ia akan melemparkan dan menggulung mangsa dengan seimbang sehingga dapat menyeretnya ke dalam
air atau lebih tenggelam. Untuk mangsa yang lebih besar dari perut buaya, maka mangsa di mulut dibanting, diputar dan dicacah untuk memotong-motong menjadi potongan-potongan kecil yang mudah dimakan.

sumber : warta Pasar Ikan, Dir. Pemasaran Dalam Negeri, Dirjen P2HP, DKP, 2009

keterbatasan dan kebiasaan aneh buaya

Keterbatasan
Keistimewaan unik fisiologi buaya adalah kemampuan mereka untuk tetap mempertahankan stamina hanya dengan jeda waktu yang singkat setelah beraktifvitas yang sangat melelahkan. Hal ini dapat terjadi selama memangsa, atau bahkan memerangi buaya lainnya. Kegiatan yang ekstrim ini dapat dilakukan tanpa oksigen, namun demikian kondisi tersebut harus diikuti dengan masa istirahat agar "asupan oksigen" dapat diganti. Akibat kegiatan anaerobik tersebut adalah terjadinya asam susu di dalam darah.




Meskipun buaya dapat menahan darah dengan tingkat keasaman lebih tinggi dari binatang lain, kadang-kadang hal tersebut dapat berakibat fatal. Hal ini adalah jawaban mengapa buaya yang lebih besar dengan ukuran lebih dari 5 m, sering mati ketika memangsa.


Kebiasaan Aneh
Buaya memiliki kecenderungan untuk menyimpan benda keras dan tidak tercerna di perutnya seperti misalnya. batu. Diduga batu tersebut digunakan untuk membantu menggiling makanan dan berfungsi sebagai pemberat. Adanya benda keras seringkah juga berasal dari orang-orang yang telah dimangsa oleh buaya. Sisa - sisa tubuh manusia dan peluru sering kembali dari perut besar buaya. Peluru biasanya berasal dari hewan lainnya yang telah tertembak mati, dan kemudian dimakan oleh buaya. Mangsa tersebut telah dicerna namun menyisakan pelurunya.

sumber : warta Pasar Ikan, Dir. Pemasaran Dalam Negeri, Dirjen P2HP, DKP, 2009

makanan buaya

Makanan buaya
Buaya kecil membutuhkan makanan sepanjang tahun, biasanya mereka mengurangi asupan makanan selama periode dingin. Buaya yang lebih besar lebih banyak dipengaruhi oleh cuaca dingin, bahkan asupan makanan sangat dikurangi atau berhenti sama sekali. Mereka dapat hidup selama berbulan-bulan pada saat



yang sama tanpa makanan karena mereka membawa banyak pasokan energi dalam bentuk lemak. Musim hujan adalah masa pertumbuhan, dan semua buaya memaksimalkan untuk mendapatkan makanan. Buaya muda makan binatang kecil seperti kepiting, udang, ikan, katak dan serangga. Buaya dengan ukuran lebih besar dapat memakan binatang lain yang lebih kecil seperti babi, burung, reptil, kura-kura, dan bahkan buaya lainnya yang masih kecil.

sumber : warta Pasar Ikan, Dir. Pemasaran Dalam Negeri, Dirjen P2HP, DKP, 2009

Bayi Buaya

Bayi Buaya

Buaya muda lahir dengan "tanduk atau gigi telur" di ujung hidung mereka yang kemudian jatuh. Dengan cara ini memungkinkan mereka untuk memecah telur. Ketika akan menetas, anak buaya mengeluarkan suara untuk menarik induknya, sehingga sang induk akan mengambil dan mengeluarkan anaknya dan dengan hati-hati membawa ke air di mulutnya. Kadang-kadang telur yang belum menetas terguling tidak sengaja di sekitar lidah induknya dan hal ini justru mempercepat keluarnya si anak buaya.



Anak - anak buaya memiliki berat sekitar 7o gram dan panjang sekitar 2-5-30 centimeter dan akan dilindungi oleh induknya selama beberapa bulan. Lebih dari separuh anak - anak buaya biasanya akan mati di tahun pertama, karena dimangsa binatang lain atau ketika para buaya berpindah kedaerah lain. Beberapa species buaya dikenal memiliki insting untuk kembali ke lingkungan mereka tinggal setelah menempuh perjalanan lebili dari 6o km.

sumber : warta Pasar Ikan, Dir. Pemasaran Dalam Negeri, Dirjen P2HP, DKP, 2009

Buaya Senyulong (Tomistoma schlegelii)

Buaya Senyulong (Tomistoma schlegelii)

Perbedaan buaya ini dengan buaya lainnya adalah moncongnya yang sangat sempit dengan ukuran tubuh yang mencapai 5,6 m. jari kakinya memiliki selaput, dan sisi kakinya bertunas- Matanya memiliki iris yang tegak. Betinanya bertelur pada awal musim penghujan dan. telurnya diletakkan di dalam tanah dan ditimbun dengan sampah tetumbuhan.



Habitat yang menjadi favorit buaya ini adalah lubuk-lubuk yang relatif dalam, rawa-rawa, hingga ke pedalaman. Makanan utamanya meliputi ikan, udang dan juga monyet. Persebaran buaya ini meliputi Sumatera, Kalimantan, dan jawa

sumber : Warta pasar ikan, Dir. pemasaran dalam negeri, dirjen P2HP Departemen Kelautan dan Perikanan.

Buaya Irian


Buaya Irian

Crocodylus novaguineae, spesies ini sering disebut sebagai buaya Irian. Perbedaannya dengan buaya lain adalah ukuran sisiknyayang lebih besar, terutama sisik ventralnya. Sisil, belakang kepalanya berjumlah 4-7 buah. Sisik D.C.W (Double Crest Whorl) berjumlah 17-20 pasang, sedangkan Sisik S.C.W (Single Crest Whorl) berjumlah 18-21 buah.



Jumlah sisik ventral terdiri atas 23-28 baris dari depan ke belakang. Buaya ini dapat tumbuh hingga 3,3 m untuk jantan dan 2,65m untuk betina.

Pada waktu akan bertelur, betina akan membuat sarang dan bertelur pada awal musim kemarau, hal ini berlawanan dengan Crocodylus porosus. Telur - telur ini dijaga oleh induk sampai mereka dapat mencari makanan sendiri.Buaya-buaya ini menempati habitat yang sama dengan buaya air tawar di Indonesia Barat dan dijumpai sampai ke pedalaman dengan persebaran meliputi Irian sebelah utara, mulai dari daerah aliran sungai Memberamo, sampai semenanjung selatan Papua Nugini.

sumber : Warta pasar ikan, Dir. pemasaran dalam negeri, dirjen P2HP Departemen Kelautan dan Perikanan

KELAYAKAN DAN PELUANG INVESTASI GURAME

KELAYAKAN DAN PELUANG INVESTASI


Berdasarkan hasil analisis usaha pembesaran ikan gurame dalam kasus seluas 100 m2 diperlukan biaya sebesar ±Rp.6.600.000. Setelah 6 (enam) bulan dipanen, diperoleh hasil penjualan sebesar Rp.11.875.000. Dengan demikian keuntungan yang diperoleh sebesar Rp.5.275.000.

R/C yang diperoleh sebesar 1,80, berarti setiap Rp.1 yang diinvestasikan akan mendatangkan penerimaan sebesar Rp.1,80 dalam tempo enam bulan (dengan laba sebesar Rp.0,8). BEP harga produksi ikan gurame sebesar Rp.13.894,74 sementara harga jual bisa menembus sampai Rp.32.000, maka margin keuntungan terhadap harga pasar cukup tinggi.

Buaya Muara


Buaya Muara



Buaya muara (Crocodylus porosus) dikenal sebagai komunitas buaya terbesar di dunia. Perbedaan buaya ini dengan jenis lainnya adalah sisik belakang kepalanya yang kecil atau tidak ada, sisik dorsalnya bertunas pendek berjumlah 16 - 17 baris dari depan dan ke belakang biasanya 6 - 8 baris. Buaya muara memiliki ukuran yang lebih besar dibanding buaya air tawar yaitu pada rahang atas dan bawah serta ukuran gigi. Mereka memiliki warna yang bervariasi dari warna abu-abu hingga hijau tua terutama pada buaya dewasa, sedangkan buaya muda berwarna lebih kehijauan dengan bercak hitam dan belang pada ekornya.

Pejantan dapat tumbuh hingga 7 meter (23 kaki), namun sebagian besar adalah kurang dari 5 meter. Betina biasanya memiliki panjang kurang dari 4 meter dan dapat mulai bertelur dan membuat sarang sekitar 12 tahun. Maksimum jangka hidup tidak diketahui namun diperkirakan bahwa mereka dapat hidup setidaknya 70 sampai 100 tahun. Buaya jenis ini menempati habitat muara sungai, kadang dijumpai di laut lepas.

Makanan utamanya adalah ikan walaupun dapat menyerang manusia dan babi hutan yang mendekati sungai untuk minum. Persebaran buaya ini hampir di seluruh perairan Indonesia.
Buaya muara berkembang biak pada musim hujan (bulan Nov-Mar) dan membangun sarang yang sebagian besar dari tumbuh-tumbuhan dan gundukan tanah. Sarang biasanya terletak di rerumputan atau pinggir hutan di sepanjang sungai atau rawa air tawar. Di dalam sarang, tersimpan sekitar 5o telur dan inkubasi berlangsung antara 65 - 110 hari- Buaya betina biasanya yang menjaga sarang dengan seksama dan karenanya buaya tersebut menyembunyikan dalam kubangan terdekat. Suhu inkubasi menentukan jenis kelamin dari telur buaya yang ditetaskan,pada suhu sangat tinggi atau suhu rendah akan memproduksi buaya betina, dan suhu dari 31 - 32 derajat celciusakan menghasilkan buaya jantan. Dari telur - telur yang disimpan hanya sekitar 25% saja yang akan menetas.

sumber : Warta Pasar Ikan, Dir. Pemasaran dalam Negeri, Dirjen P2HP, Departemen Kelautan dan Perikanan

Buaya Air Tawar

Penampilan Khusus

Buaya adalah hewan yang paling menarik dalam dunia reptil. Buaya memiliki ciri - ciri khusus seperti taring yang panjang, kulit tubuh yang sangat kuat, tubuh yang ramping dan ekor yang panjang. Dengan ciri - ciri ini membuat buaya sangat cocok untuk hidup di perairan alam sebagai pemangsa.







peran Buaya

Buaya berdarah dingin, memiliki suhu tubuh yang mirip dengan suhu udara, air, atau tanah di sekitarnya. Karena buaya merupakan reptil yang tidak mempunyai thermostat, mereka mencari habitat dengan air dan suhu udara hangat sepanjang tahun. Meskipun banyak diceritakan negatif, buaya memainkan peran penting dalam lingkungan rawa. Buaya membantu menjaga keseimbangan ekosistem air tawar dan ekosistem muara sungai (estuarine), dan buaya adalah predator utama dalam rantai makanan. Buaya memangsa hewan kecil lainnya seperti babi liar, guava (sejenis kadal besar), kura-kura, kakap putih, dan burung nazar.


sebagai predator, buaya memainkan peran penting dalam menjaga ekosistem tanah basah yang sehat dan bila habitat tanah basah sehat, maka perikanan dianggap sehat juga.



Buaya Air Tawar

Buaya air tawar (Crocodylus johnstoni / C. siamensis) memiliki moncong yang sempit dan cukup lurus dengan garis rahang bahkan ukuran gigi. panjang moncongnya satu setengah sampai satu tiga per empat kali lebarnya. Umumnya buaya air tawar memiliki 3 - 4 buah sisik belakang kepala. Perbedaan dengan buaya yang lainnya adalah sisik post occipital-nya yang berjumlah 2 - 4 buah.

Buaya jantan dapat tumbuh hingga 3 meter, namun hewan yang lebih besar dari 2,5 meter sudah langka. Buaya betina jarang, melampaui 2,5 meter. Mereka tidak makan seperti buaya jantan, pakan utama buaya betina adalah ikan, serangga, katak, kadal, kura-kura, kelelawar, burung dan mamalia kecil yang kadang diambil dari tepi sungai.


Buaya betina air tawar cenderung untuk makan hewan kecil dan bertelur pada awal musim penghujan.

Buaya air tawar berwarna hijau tua kecoklatan dan anakan berwarna lebih muda dengan bercak - bercak pada punggung dan ekor. Belang hitam pada ekor umumnya tidak utuh. Buaya ini hidup di pedalaman dengan air tawar, sungai atau rawa -rawa. Persebaran buaya air tawar di Indonesia meliputi Kalimantan Timur dan jawa.

sumber : warta pasar ikan, Direktorat pemasaran dalam negeri, Dirjen P2HP, DKP, Februari 2009

Cara Memasak Kepiting

Cara Memasak Kepiting

Kepiting memilki rasa lezat, tidak berlemak, dan meyehatkan. Inilah tips mendasar memasak kepiting:

1, Mendapatkan Kepiting: Pilihlah kepiting hidup, baik di pasar-pasar ikan tradisional, atau langsung dari nelayan. Kepiting sehat biasanya sangat aktif, pegang kedua kaki belakangnya agar tidak berjalan, kemudian angkat kepiting, dengan tangan pada bagian belakang pungung bagian bawah perut kemudian balikkan tubuhnya dan masukkan kedalam wadah. Di pasar umumnya kepiting yang dijual sudah diikat I kepiting
dengan tali rafia atau pelepah pisang,

2. Merebus: Stim atau rebus 7 menit /0,5 kg, Cutup tetapi jangan terlalu rapat agar ada lubang- udara. Jika di stim kandungan air pada rongga-rongga kepiting akan menurun, semenrara direbus akan lebih baik.
Jika anda menambahkan jumlah kepiting ke dalam wadah. pengukuran waktunya adalah ketika air sudah mendidih kembali. Lamanya waktu memasak berdasarkan rata-rata berat kepiting, bukannya jumlah total.

Bila perIu lamanya merebus sedikit dikurangi dari semestinya, sebab bila terlalu lama merebusnya kekenyalan daging tidak bisa diselamatkan lagi. Ketika anda sedang merebus kepiting tambahkan bumbu-bumbu kedalam air yang mulai mendidih. Tambahkan garam (atau gunakan air laut), daun salam, daun seledri, sepotong wortel, biji merica secukupnya, atau beri bumbu lain sesuai selera


3. Pencucian dan pendinginan:
Angkat kepiting, rendam dengan air dingin. Jika cangkang cukup dingin lakukan langkah berikutnya, bersihkan usus atau kotoran perut yang mungkin keluar selama dimasak.

4. Membuang apron: putar apron nya gunakan jempo
tangan untuk memecah cangkang punggung. Apron kepiting
bertina lebih lebar dan bentuknya lebih oval. Di negara-negara
maju, kepiting betina harus dikembalikan ke alam untuk menjaga populasi


5. Membuang karapas: Rogoh dengan jempol anda pada lubano, kiri tempat apron yang sudah terbuka. Angkat dengan lembut dan kuat, karapas akan robek dari badannya, maka akan terbawa bersamanya usus yang masih menempel. pastikan karapas benar-benar lepas.

6, Melepas insang: Angkat dan buang bagian yang berupa spons dan insang bagian yang tidak dimakan dari bagian bagian badannya yang lain.

7. Membuang rahang bawah: rahang bawah adalah bagian dari mulut pada bagian depan kepiting, pecahkan semua bagian ini dan buan9,

8. Cuci bersih: Cuci bersih pada seluruh badan kepiting hingga yang ada tinggal cangkang yang bersih dan daging.

9. Belah kepiting: balikkan badan kepiting, pegang kedua sisinya letakkan jempol anda dekat garis tengah punggung tempat karapas, tekan ke atas dengan kedua jempol dan tarik kebawah dengan jari lainnya: kepiting dengan mudah dan rapih pecan pada sepanjang garis tengahnya (tempat apron berada) Tarik pada bagian itu dan pisahkan


10. Penyajian: Belahan kepiting menarik untuk disajikan.
Sajikan dengan irisan lemon, gunakan alat pemecah yang ada (pisau besar, papan kayo, bate pemukul). Tarik dan keluarkan gumpalan atau potongan daging kepiting dari cangkang, kernudian pecahkan bagian kaki dan tapir. Anda
dapat mengeluarkan dagingnya dengan menggunakan alat, atau kalau tidak mau repot langsung, saja dihisap. Tidak ada yang benar-benar sulit dalam makan kepiting, rnaka jangan enggan untuk mencoba.

11. Ekstra: Memanfaatkan bagian-bagian kaki dan badan kepiting untuk diambil dagingnya anda dapat menggunakan garpu dan pencungkil khusus. Jika kepiting anda benar-bcnar segar tidak harus dinikmati dengan saus, langsung dimakan begitu saja atau dengan lemon segar lebih terasa nikmat. Mher

Sumber; instructables.com

Rajungan terus berjuang

Rajungan Terus Berjuang

selama dekade lalu, pengembangan produk baru dan solusi manajemen
logistik kepiting termasuk rajungan telah sukses dan menjadikan komoditas ini sebagai produk bernilai tinggi.

Adanya tayangan di televisi tentang perjuangan penangkapan kepiting salju telah mendongkrak popularitas serta permintaan pasar terhadap kepiting beserta keluarga besarnya.
Oleh para pengemar pasar seafood, kepiting termasuk rajungan dinobatkan sebagai pilihan shellfish abad ini

karena melonjaknya popularitas yang mengakibatkan naiknya permintaan di berbagai tempat. Rendahnya kandungan karbohidrat dan lemak, rasa dagingnya Yang lembut dan dapat digunakan dalam berbagai macam produk telah menjadikan kepiting dan rajungan banyak dicari.
Bagi masyarakat China, lezatnya kepiting ibarat makanan para dewa dan di restoran serta warung tenda sari laut di Indonesia,

kepiting, juga telah. menjadi magnet pengunjung. Meski secara. global pasarnya masih relatif kecil, tetapi terus meningkat pesat seiring dengan keberhasilan budidayanya. Di Indonesia, kepiting dan rajungan merupakan kontributor terbesar ketiga untuk devisa dari sektor perikanan.

Pasar AS, Rajungan Lebih Populer
Di Amerika Serikat (AS), salah satu pasar terbesar produk perikanan, konsumsi kepiting dan rajungan per kapita terus naik dalam sepuluh tahun terakhir. Jika di tahun 2005 baru sekitar 0,289 kg, tahun 2006 sebesar 0,299 kg, serta tahun 2007 telah menjadi 0,306 kg.

Gambaran ini menarik karena tahun 2007 lalu, tingkat konsumsi seafood AS
secara keseluruhan turun sebesar 1% tetapi justru kepiting termasuk rajungan konsumsinya naik. Kepiting dan rajungan merupakan jenis shellfish yang terbanyak dikonsumsi kedua setelah udang.


Daging rajungan jenis blue swimming crab tetap merupakan pemegang pangsa pasar terbesar (41 %), sedangkan jenis kepiting salju hanya 26 % dan jenis Dungeness hanya 7 %. Menurut Handy, perusahaan pengolahan kepiting tertua di AS yang didirikan rahun 1903, pasar kepiting tumbuh sekitar 15 % / tahun dan untuk rajungan diperkirakan akan menjadi dua kali lipat dalam lima tahun mendatang. Handy selain mempunyai pengolahan di AS, juga mempunyai pabrik pengolahan di berbagai negara di Asia seperti Thailand, Indonesia, India, Malaysia dan China.

Phillips Food, perusahaan pengolahan rajungan terkemuka di dunia mempunyai rata-rata tingkat produksi tahunan sekitar 7.275,5 ton, dan hampir semuanya (99%) berasal dari Asia. Setelah sekian lama berkonsentrasi kepada rajungan, kini Philllips juga mengolah kepiting Dungeness dan king crab.

melonjaknya permintaan rajungan dan kepiting tak lepas dari kesuksesan metoda pengolahan dengan pasteurisasi yang memungkinkan daging kepiting menjadi tersedia sepanjang rahun dan harganya lebih terjangkau. Selain itu, adanya acara penangkapan kepiting dan rajungan, Deadliest Catch, di Discovery Channel telah menjadikan komoditas ini menjadi lebih dikenal masyarakat dunia.

Penangkap kepiting salju di Alaska, selain menjualnya ke Jepang kini juga menjual ke pasar domestik di AS. Selama Januari — Agustus 2008, AS telah mengimpor kepiting soka sebesar 1.312 ton, olahan bernilai tambah sebesar 1.684 ton dan daging kepiting yang telah dipasteurisasi sebesar 19.468 ton.

Pasar Inggris
Seafish, otoritas industri seafood di
Inggris memperkirakan bahwa dalam 12
bulan hingga April 2008 lalu, konsumen
Inggris telah membeli 907,2 ton daging
kepiting dan rajungan senilai US$ 29,5 juta, sebuah angka yang fantastis karena melonjak sebesar 54 % dari segi volume dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.


Beberapa supermarket peritel pangan raksasa seperti Tesco, Asda, Waitrose dan Mark & Spencer (M&S) mencatat lonjakan permintaan terhadap kepiting sepanjang tahun ini. Supermarket Waitrose misalnya, tahun ini menambah displaynya dengan aneka pilihan kepiting hidup, atau olahan Begat, beku dan dalam kaleng, sedangkan M & S kini menjual 16 jenis produk berbahan bakukepiting.


Saat ini kepiting telah masuk dalam benak konsumen baik yang masih "old fashion"yang dengan konsisten membeli kepiting hidup untuk dimasak sendiri ataupun konsumen dengan gaga yang lebih trendy yang membeli dagingnya saja untuk kemudian diolah menjadi ingredient di dalam aneka masakan. Pangan modern juga kini banyak menggunakan daging kepiting sebagai bahan sup, salad, atau sandwich. Selain itu beberapa perusahaan pengolah kepiting juga telah menghasilkan crabcakes.


Seorang Manajer Penjualan supermarket di Inggris menjelaskan jika pihaknya lebih senang menjual produk yang telah dimengerti oech para konsumen karena mereka kemudian lebih ingin mencobanya. Pure kepiting /rajungan misalnya, adalah produk paling laris karena mudah diaplikasikan pada berbagai pengolahan makanan.


Jenis-jenis Kepiting dan Produk olahan Populer
Kingerab, Opilio, Stone crab adalah kepiting salju dan tcrdapac 2 jenis yaitu Paralithodes camtschaticus (merah) dan Ramlithodesplat)pus (biru). Konon jenis tersebut merupakan yang terenak dan bergengsi sehingga harga samannya paling mahal. Di Jepang dan Hong Kong, kepiting jenis ini Tarim digunakan sebagai kado istimewa. Kepiting salju merah merupakan mayoritas (90 %) dari jenis yang dipanen di sekitar kutub utara.


Jenis populer lainnya adalah kepiting biru, beautiful savory swimmer alias Callinectes sapidus, yang namanya berasal dari bahasa Yunani dengan arti perenang cantik yang mengundang selera. di AS, kepiting jenis ini mayoritas digunakan sebagai bahan kepiting soka, atau cangkang lunak yang banyak sekali penggemarnya. Selain itu, jenis kepiting biru juga banyak digunakan sebagai bahan produk bernilai tambah.


Portunus pelagicus, juga dikenal sebagai flower crab, blue swimmer, blue manna crab atau sand crab alias rajungan, paling banyak digunakan sebagai bahan olahan di Asia. Istilahflower crab lebih banyak digunakan di Asia timur, sedangkan istilah sand crab digunakan di Australia.
Di Asia termasuk Indonesia, kepiting bakau atau Scylla sonata merupakan jenis yang paling banyak diperdagangkan. Kepiting ini diperjual belikan dalam bentuk hidup, atau dagingnya saja atau dalam bentuk kepiting soka -alias cangkang lunak.

Dungeness crab atau Cancer magister adalah kepiting yang bentukniya dijadikan simbol horoskop. Banyak ditangkap di daerah pantai barat Amerika Serikat, jenis kepiting ini mempunyai saudara yaitu Jonah crab dan Cancer borealis yang ditemui di wilayah Canada. Jenis ini banyak diperdagangkan di Amerika Utara dalam bentuk hidup atau olahan dan tidak pernah dalam bentuk cangkang lunak.

sumber : warta pasar ikan, Departemen Kelautan dan Perikanan 2008

minyak ikan mencegah kanker kulit

Minyak ikan adalah salah satu zat gizi yang kaya manfaat karena mengandung sekitar 25% asam lemak jenuh dan 75% asam lemak tidak jenuh. Asam lemak tak jenuh ganda (polyunsaturated fatty acid/ PUFA) didalamnya akan membantu proses tumbuh-kembang otak, serta perkembangan indra penglihatan dan sistem kekebalan tubuh bayi dan balita. Minyak ikan juga tergolong sebagai sumber lemak yang rendah kolesterol, sehingga para ahli gizi dan kesehatan sepakat bahwa minyak ikan aman untuk dikonsumsi oleh bayi, balita, orang dewasa serta ibu hamil.

Ada 2 jenis PUFA yang sangat terkenal, yakni DHA dan EPA, dimana gabungan konfigurasi atom karbon keduanya dikenal sebagai omega-3. Jenis ikan laut yang "kaya"kandungan omega-3 antara lain salmon, tuna (khususnya tuna sirip biru, tuna sirip kuning, dan albacore ), sardin, herring, makerel dan kerang-kerangan. Para peneliti di Inggris telah menemukan fakta menarik bahwa minyak ikan dapat mencegah kanker kulit. Para peneliti melakukan riser di RS Hope, Manchester Inggris terhadap 42 kelompok orang sehat dengan diberikan suplemen minyak ikan sebanyak 3 kali dalam seminggu.

Kelompok lain diberikan minyak zaitun dengan perbandingan porsi dan waktu yang sama. Hasilnya dalam kurun waktu 3 bulan tingkat kekebalan terhadap penyakit kanker meningkat 33 %, dan bagi kelompok yang menderita alergi terhadap sinar matahari meningkat pesat kekebalannya setelah 6 bulan. Riset ini juga mensyaratkan untuk mengurangi kebiasaan berjemur di pantai selama satu bulan. Sementara itu, hasil berbeda didapatkan pada kelompok yang diberikan minyak zaitun, mereka tidak mengalami perubahan yang signifikan dengan rentang waktu yang sama.


Di Inggris tingkat penderita kanker kulit meningkat 2 kali lipat setiap dekade sejak tahun 1940, jumlah penderitanya saat ini berkisar 100.000 kasus dengan tingkat kematian 2000 orang pertahun. Kenaikan kasus ini disebabkan oleh banyaknya turis dari Inggris yang berlibur ke luar
negeri dan mereka berjermur berlebihan.

Penyebab utama kanker kulit adalah terbakarnya kulit akibat sinar matahri, sehingga menyebabkan kerusakan DNA. Oleh karena itu intensitas terkena terik sinar matahari dan penggunaan alat pelindung harus diperhatikan.


Kegiatan di luar rumah tanpa disadari juga menjadi potensi penyebab penyakit kanker seperti saat berjemur di pantai, berjalan-jalan dan berbelanja di tempat terbuka atau mungkin berkebun. Hal lain yang tanpa disadari, misalnya saat berada pada ruangan berpendingin yang menggigit kulit kemudian terkena terik panas sinar matahari dengan tiba-tiba tanpa menggunakan alat pelindung terhadap sinar matahari.


Beberapa orang berpendapat bahwa menggunakan atat perlindungan sinar matahari diperlukan ketika hanya akan berjemur saja dan ternyata pendapat ini tidak sepenuhnya benar karena ternyata kita membutuhkannya setiap kita akan keluar rumah agar terlindung dari sinar matahari.

Para peneliti mengungkapkan bahwa pencegahan kanker kulit diawali dengan perubahan pola makan dan pengurangan intensitas terkena sinar matahari baik
yang ringan maupun ketika sangat terik.

Kemudian pola makan diharuskan terdapat unsur omega 3 yang terdapat di ikan seperti salmon, makarel, sarden dan lain-lain. Kandungan omega 3 terbukti dapat menolong anak-anak dalam menjaga kerusakan hati, demensia, dan menjaga kerusakan kulit akibat kerusakan DNA yang menyebabkan kanker kulit.

Salah seorang anggota kelompok mengemukakan kisahnya ketika pernah menderita kanker akibat sinar matahari, yang ditandai dengan kulit berbisul dan rasanya gatal pada sekujur tubuhnya. Kemudian ia mengatur pola makannya dengan mengkonsumsi makanan serba ikan.

Menu sandwichnva dikombinasi
dengan salmon, atau tuna, makarel, sarden kaleng atau ikan bakar. la juga mengatur jadwal kepergiannya, dan tidak keluar ketika awal musim panas dan dibatasi hanya pergi ketika senja tiba, sehingga saat ini ia merasa lebih baik, kulitnya tidak melepuh dan terasa panas. Penelitian ini mengejutkan anggota tersebut
bahwa kesehatannya yang lebih baik ini diakibatkan oleh karena mengkonsumsi ikan lebih banyak belakangan ini dibandingkan ketika masih muda dulu. dibandingkan
ia berasumsi bahwa kasus itu terjadi karena tipisnya lapisan kulit ketika masih muda dan semakin menebal ketika bertambah tua. Ia sangat senang bahwa pola makan sehat menolongnya untuk mencegah kanker kulit.

Takaran mengonsumsi minyak ikan

Manfaat minyak ikan sangat besar dan baik bagi kesehatan, namun takaran konsumsinya harus diperhatikan.

Konsumsi minyak ikan pada bayi dan balita per harinya didasarkan pada berat badan. Misalnva saja, bila berat badan anak anda 10 kg, cukup mengkonsumsi minyak ikan sebanyak satu sendok teh setiap harinya. Jika berat badannya lebih dari 10 kg, gunakan alat takar berupa sendok makan, karena jumlah kebutuhannya juga akan meningkat. Untuk dewasa biasanya menyesuaikan dengan takaran yang sudah tercantum dalam kemasan produk.

Hal lain yang harus diperhatikan adalah proses penyimpanan. Proses
oksidasi lemak yang terkandung dalam minyak ikan dapat terjadi akibat terkena oksigen dalam jangka lama dan pemanasan sehingga merusak kualitas minyak ikan dan mengubah aromanya menjadi tengik. Sebaiknya simpan minyak ikan di dalam wadah yang tertutup rapat dan letakkan di tempat yang sejuk. ■him

Sumber: www.find-a-seafood-recipe.com dan sumber lainnya

kepiting kenari (Birgus latro)



(Pete Oxford/ naturepl.com)



kepiting kenari (Birgus latro)
kepiting ini merupakan satu-satunya spesies dari genus Birgus dan famili Coenobitidae. silsilah ke atas menunjukan
bahwa binatang satu ini masih sekerabat dengan kepiting. Untuk beberapa daerah kepiting ini disebut sebagai ketam kenari dan disebut
juga kepiting kelapa karena hidupnya disekitar pohon kelapa

kepiting/ketam kenari/kepiting kelapa masih ada pihak yang lebih yakin bahwa hewan tersebut sebagai umang-umang dan merupakan
anthropoda darat terbesar di dunia
melihat dari cara hidupnya kepiting kenari termasuk kedalam terrestrial hermit crab, artinya bukan 100% kepiting
karena ketika masih kecil dan belum mampu mengeraskan bagiandari badannya untuk melindungi bagian perut binatang ini memanfaatkan
cangkang binatang lain yang sudah mati.

kepiting kenari termasuk binatang atraktif karena dapat mengangkat benda hingga 29 kg, dan memanjat pohon kelapa hingga 6 meter
kepitingkenari terberat pernah ditemukian yaitu sebesar 4 kg panjang 40 cm dan bentangan kaki mencapai 2 meter.
(dari berbagai sumber)

BUDIDAYA PERIKANAN

Home

Selamat Datang di blog kami


situs ini berisikan informasi mengenai dunia Ikan, yang didalamnya berisi tentang bagaimana berbudidaya ikan, baik itu budidaya ikan air tawar, laut dan payau, selain itu situs ini juga berisi informasi perikanan lainnya yang bermanfaat bagi anda terutama kalangan pembudidaya ikan, mahasiswa, pengusaha dan lain-lain


Ikan Hias



Cupang adu

Cupang adu (Betta splendens) yang terkenal dengan nama dagang Siammese Fighting Fish berasal dari Sumatera, Jawa, Thailand, Singapura, dan Malaysia. Ikan ini bersifat karnivora dan sangat agresif, terutama jantan, sehingga sering dijadikan ikan aduan. Satu sama lainnya akan saling menyerang bila dicampurkan.



Ikan Laut

Ikan Air Tawar

Penyakit Ikan


Kerapu Batik

Sebagaimana halnya dengan jenis kerapu lainnya, kerapu batik merupakan jenis ikan karang bernilai ekonomis tinggi. Banyak terdapat di daerah perairan kepulauan, khususnya di wilayah perairan atol. Karena harganya yang tinggi, minat untuk membudidayakannya pun sangat besar

BINTIK PUTIH

WHITE SPOT
Ichthyophthirius multifiliis, SP

Deskripsi Umum:
Bentuk bulat dan bercilia (alat gerak)
Menginfeksi permukaan tubuh (antara epidemis dan dermis) serta insang

Ciri khas: macronucleus yang berbentuk tapal kuda

Tanda Penyakit: Bintik putih (white spot)
Kulit teriritasi, ikan melompat-lompat ke permukaan
Terutama pada jenis ikan tidak bersisik