Budidaya Ikan Mas


Budidaya Ikan Mas

Jenis ikan konsumsi air tawar yang paling komplit teknik budidayanya
yaitu ikan mas, mulai dari teknik pembenihan, pendederan, pembesaran, maupun pembesaran induk. Selain Jawa Barat yang memang
merupakan sentra budidaya ikan mas, banyak wilayah lain di Indonesia sudah turut serta membudidayakan ikan mas.


A. Pengenalan Jenis
Ikan mas (Cyprinus carpio) termasuk dalam genus Cyprynidae. Di berbagai daerah, ikan mas ini disebut sebagai ikan tambra, raya, atau ameh. Ikan ini berasal dari Cina dan Rusia. Ikan ini kemudian disebarkan di daerah Eropa dan Negara-negara Asia Selatan dan Asia Timur pada abad pertengahan. Kini keberadaan ikan mas telah merata di seluruh dunia baik sebagai ikan liar maupun sebagai ikan kultur.

Badan ikan mas memanjang dan sedikit pipih ke samping (compresed). Mulutnya terletak di ujung tengah (terminal) dan dapat disembulkan. Ikan ini mempunyai sungut dua pasang. Menurut beberapa ahli ikan, sungut inilah sebagai ciri pokok untuk membedakan ikan mas (Cyprinus carpio) dengan ikan mas koki (Carasius auratus).

Sirip punggung panjang dengan bagian belakang berjari-jari keras. Letak permulaan sirip punggung ini berseberangan dengan permulaan sirip perut. Ikan mas mempunyai sisik lebih besar yang tergolong tipe Cycloid. Ikan ini mempunyai garis rusuk yang lengkap berada pada pertengahan sirip ekor. Gigi kerongkongan terdiri dari tiga baris yang berbentuk geraham.
Perkembangan budidaya ikan mas mengalami kemajuan yang sangat pesat dan mempunyai tingkat pembudidayaan yang hampir sempurna. Tidak ada ikan jenis lain yang mempunyai data-data yang selengkap ikan mas ini, mulai dari jumlah telur yang dihasilkan induk hingga pemijahan pembuatan dengan rangsangan kelenjar hifofisasi.

Perkembangan pembudidayaan ini dapat dilihat dari banyaknya strain ikan mas. Tiap daerah mempunyai strain yang khas, berbeda antara daerah satu dengan daerah lainnya dan tentu saja disesuaikan dengan kondisi lingkungan masyarakat. Adapun strain ikan mas yang dapat diketemukan di masyarakat dewasa ini sebagai berikut.

1. Punten
Warna sisiknya hijau kehitaman, punggung tinggi, dan terlihat lebih pendek dibandingkan ras-ras lainnya. Mata agak menonjol dengan
gerakan yang tenang, lambat, dan jinak. Perbandingan panjang total badan terhadap tinggi badan paling kecil 2,4:1.

2. Si nyonya
Warna sisik kuning muda. Bila dibandingkan dengan punten, punggung si Nyonya lebih rendah dengan badan lebih panjang. Mata kurang menonjol. Pada ikan yang tua, cenderung sipit. Sementara mata ikan yang muda biasa-biasa saja. Gerakannya terlihat jinak dan kesukaanya berkumpul di permukaan.

3. Majalaya
Warna sisik hijau keabu-abuan dengan tepi sisik lebih gelap. Ke arah punggung warnanya semakin gelap. Badan lebih pendek serta punggung tinggi. Penampang badan semakin lancip ke arah punggung, lebih lancip dari ras lainnya. Dinding perut lebih tebal dari varietas ikan mas lainnya. Moncong lebih memipih.

4. Merah
Warna sisik merah kekuningan. Badan panjang dan penampang badan punggung tidak lancip. Mata agak menonjol. Gerakan lebih gesit, aktif, dan terlihat kurang jinak.

5. Taiwan
Warna sisik hijau kekuning-kuningan. Badan lebih panjang dari punten dengan penampakan punggung agak terlihat membulat. Bagian tepi sirip anal dan bagian bawah sirip ekor berwarna kuning kemerahan. Mata agak menonjol. Gerakan aktif, kurang jinak, dan bila diberi pakan memilih yang berada di bawah permukaan air.

6. Kumpay
Warna sisik kekuning-kuningan. Badan yang panjang seperti halnya ikan mas merah atau si nyonya. Ada juga yang berwarna kuning emas atau kemerah-merahan. Siripnya berbentuk panjang dengan warna kemerah-merahan, kekuning-kuningan atau kuning emas. Gerakannya lambat.

7. Karper kaca
Sisiknya tidak seragam, berwarna putih mengilap, dan berukuran lebih besar dari sisik strain ikan mas lainnya. Badan sebagian tertutup sisik, yaitu sepanjang garis rusuk atau yang berada di dekat sirip. Gerakannya aktif dan kurang jinak.

8. Kancra domas
Sisik kecil, tidak teratur, dan berwarna kemerah-merahan tua.
Di tengah badan terdapat garis membujur berwarna keperak-perakan, atau keemas-emasan. Bagian punggung berwarna gelap. Badan panjang dengan gerakan kurang jinak atau aktif.


No comments:

Post a Comment