Penyakit Parasiter (Ciliata)

A.2. CILIATA

Parasit tersebut bisasanya bergerak dengan menggunakan bulu-bulu getar (cilia). Parasit tersebut biasanya menginfeksi kulit, sirip dan insang ikan. Adapun beberapa penyakit yang diakibatkan oleh ciliate antara lain adalah

1. lchthyophthiriasis
Penyebabnya adalah lchthyophthirius multifiliis. Penyakit ini sering disebut dengan penyakit bintik butih sesuai dengan gejala klinis yang ditimbulkannya. Jenis ikan yang dapat terinfeksi oleh penyakit ini adalah hampir semua jenis ikan air tawar. termasuk ikan hias. Ukuran ikan yang banyak terinfeksi adalah ikan benih atau kalau pada ikan Mas ukuran dewasapun akan dapat terinfeksi. Gejala klinisnya mudah diamati yaitu dengan adanya bintik-bintik putih pada bagian tubuh yang terinfeksi. ikan yang terinfeksi menggosok-gosokkan tubuhnya pada dasar/dinding wadah budidaya.

Ikan terlihat megap-megap terutama apabila parasit tersebut menginfeksi insang. Pada keadaan demikian biasanya kematian ikan akan tingggi, karena ikan mengalami gangguan penyerapan oksigen akibat dari terinfeksinya insang ikan tersebut.

Pencegahan penyakit ini yaitu antara lain
- Penggunaan air yang kualitasnya balk
- Peralatan yang digunakan hendaknya didesinfeksi terlebih dahulu
- Pertahankan suhu air pada level 28°C.

Pengobatan ikan yang terinfeksi dapat dilakukan dengan cara: merendam ikan yang terinfeksi dengan campuran formalin 25 ppm selama 24 jam. Memindah ikan ke air dengan suhu 28°C akan membantu merontokkan parasit tersebut.

Tricodiniasis
Penyebabnyua adalah : Trichodina sp dan Trichodinella sp. Trichodina sp. menginfeksi kulit dan sirip insang, sedangkan Trichodinella sp. Menginfeksi insang ikan. Namun pada keadaan


infeksi berat maka Trichodina pun dapat kita jumpai menginfeksi insang. Parasit ini menginfeksi hampir semua jenis ikan baik ikan air tawar maupun ikan laut, terutama pada stadium benih. Gejala klinis ikan yang terinfeksi adalah ikan lemah, warna tubuh tidak cerah/ kusam dan sering menggosok-gosokkan tubuhnya pada bagian dinding atau dasar kolam. Kualitas air yang kurang baik terutama kandungan oksigen yang rendah, kepadatan ikan yang terlalu tinggi akan mendukung timbulnya penyakit tersebut.

Penularan penyakit ini bisa melalui air atau kontak langsung dengan ikan yang terinfeksi. Pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan cara perbaikan mutua air, serta mengurangi kepadatan ikan. Pengobatan bagi ikan yang terinfeksi dapat dilakukan dengan merendam ikan tersebut pada larutan formali 40 ppm selama 12-24 jam.

3. Tetrahymena sp.
Penyakit ini terutama pada ikan hias dan ikan lele pada awal stadium kehidupannya (benih), dan merupakan parasit fakultatif hanya terdapat pada air tawar. Terdapat pada kulit dan sirip tapi kadang-kadang ditemukan padainsang. Gejala klinis yang dapat diamati yaitu warna ikan agak kusam, gerakan ikan lamban, dan kalau parasit ini menginfeksi insang maka ikan akan kelihatan megap-megap. Kondisi yang memicu infeksi parasit ini adalah kualitas air yang buruk, serta kepadatan ikan yang terlalu tinggi.

Pencegahan : perbaikan kualitas air dan lingkungan serta mengurangkan kepadatan ikan. Obat yang dapat digunakan untuk mengobati ikan yang terinfeksi adalah sama dengan yang digunakan untuk mengobati penyakit Ichthyophthiriasis.


4. Epistylis spp.
Parasit ini merupakan parasit yang umum terdapat di Asia Tenggara. Ikan yang terinfeksi terutama ikan air tawar seperti ikan lele-lelean, ikan mas, gurame, ikan tawes dan umumnya banyak ditemukan pada ikan hias air tawar. Gejala klinis : ikan kurus, makan terlihat mengap­-megap terlebih apabila parasit tersebut menginfeksi tutup insang. Bisa menimbulkan kematian masal di panti benih apabila diperburuk oleh kondisi lingkungan, terjadi terutama pada ikan benih. Pencegahan: perbaikan kualitas air, menjaga kebersihan wadah budidaya dan mengurangkan kepadatan.

Pengobatan bagi ikan yang terinfeksi antara lain dapat menggunakan obat yang biasanya digunakan untuk pemberantasan penyakit akibat infeksi Ichthyophthirius multifiliis.

5. Oodinium sp.
Parasit ini memiliki bangunan khas yaitu berupa tonjolan cytoplasam yang menyerupai akar, yang berfungsi sebagai alat penempel. Cytoplasmanya kelihatan seperti busa yang dilengkapi dengan partikei kecil (granul). Intinya berbentuk oval atau sperical. Pada stadium ini parasit tersebut tidak memiliki banyak flagela dan tidak berenang. Parasit ini terutama menginfeksi ikan hias air tawar dan ikan air tawar lainnya. Sedangkan yang terdapat pada ikan air laut adalah Amyloodinium sp.

Dapat mematikan ikan dalam jangka waktu yang
singkat tanpa menunjukkan gejala klinis yang khas. Parasit bisa menginfeksi kulit, sirip, insang, rongga mulut dan bahkan mata. Gejala klinis antara lain : pendarahan pada kulit ikan berwarna kusam oleh karena itu maka penyakit ini terkenal dengan Hama "velvet disease". Apabila parasit ini menginfeksi insang maka ikan akan kelihatan megap-megap.

Pencegahan : mengontrol pemasukan air yaitu antara lain dengan penggunaan filter, serta melaksanakan tindak karantina bagi ikan yang baru datang selama minimal 14 hari. Pemberantasan parasit ini dapat dilakukan dengan cara menempatkan ikan yang terinfeksi pada suhu 24-27°C dalam keadaan agak gelap. NaCI dengan dosis 30.000 ppm dengan cara perendaman selama 5-15 menit dapat memberantas parasit tersebut. Acriflavin padakonsentrasi 0.2-0.4 ppm untuk perendaman jangka lama. Untuk Amyloodinium sp pemberantasan dapat dilakukan dengan cara merendam ikan dalam air tawar.


6. Chilodonella spp.

Chilodonella spp. Telah banyak dilaporkan dari Malaysia, Pilippina dan Indonesia. Menginfeksi ikan air tawar terutama ikan lele-lelean, gurame dan menginfeksi 50 jenis ikan hias. Parasit ini menginfeksi kulit, sirip dan insang ikan dan kadang-kadang dalam jumlah yang banyak. Faktor yang mendukung infeksi parasit ini adalah temperatur yang rendah yang dibantu dengan kurang bagusnya kondisi ikan. Parasit ini menempel pada tubuh inang dengan bantuan bulu getar (cilia) yang berada pada tubuh bagian ventral.

Sedangkan pergerakannya didukung oleh adanya sederetan bulu getar pada tubuhnya. Gejala klinis : ikan yang terinfeksi menunjukkan gejala gerakan yang iritatif, meloncat kepermukaan air, tidak bereaksi atas stimulus rengsangan dan akhirnya ikan akan lemah. Ikan diselimuti lendir yang berwarna biru keabu-abuan.

Apabila menginfeksi insang maka insang mengalami hyperplasia, sehingga ikan akan terlihat megap-megap. Pencegahan: menjaga kondisi/kualitas air sepaya tetap baik, meminimalisir kandungan bahan organik, dan mengurangkan kepadatan ikan. Pengobatan dapat dilakukan dengan menggunakan obat yang biasa digunakan untuk Ichthyophthirius multifiliis.

No comments:

Post a Comment