SALINITAS DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PAKAN UDANG WINDU

SALINITAS

Berdasarkan toleransinya terhadap salinitas, maka udang windu termasuk ke dalam golongan euryhaline laut, yaitu hewan laut yang mampu hidup pada air tawar. Di beberapa tempat, udang windu ditemukan masih mampu hidup pada salinitas 40 permil, namun terbukti mengalami pertumbuhan yang lambat. Nilai salinitas yang optimal bagi udang windu adalah 15 - 25 permil. Jika nilai salinitas terlalu tinggi, konversi rasio pakan akan tinggi sehingga untuk mengantisipasinya, volume penggantian air harus diperbesar.

Pada salinitas tinggi, hewan air termasuk udang windu dalam adaptasinya akan kehilangan air melalui difusi keluar badannya. Dalam kaitan ini, udang akan banyak minum air dan menghindari kelebihan garam dengan mekanisme tertentu. Keseluruhan mekanisme itu memerlukan energi ekstra, sehingga dapat menurunkan efisiensi pakan yang dikonsumsi. Dalam usahanya menghindari kelebihan garam di dalam tubuhnya, akan terjadi pengerasan eksoskeleton yang dapat mengakibatkan gagal ganti kulit. Satu-satunya cara untuk mengatasi salinitas yang terlalu tinggi adalah pengenceran dengan air tawar. Untuk mendapatkan nilai salinitas tertentu dapat dipakai rumus :

S = S1 V1 + S2 V2

VI + V2

- S adalah salinitas yang dikehendaki (permil)

- 51 adalah salinitas tinggi air laut/tambak (permil)

- 52 adalah salinitas rendah air tawar (permil)

- VI adalah volume air salinitas tinggi (m3)

- V2 adalah volume air salinitas rendah (m3)

sumber :

Ir. Sri Umiyati Sumeru

Dra. Suzy Anna

No comments:

Post a Comment