Ikan Baung
A. Baung
Baung dikenal sebagai salah satu jenis ikan air tawar yang memiliki kandungan protein cukup tinggi, tetapi rendah lemak. Rasa dagingnya enak,gurih, dan lezat melebihi rasa daging ikan patin atau ikan jambal air tawar.Tidak mengherankan jika kelezatannya tersebut membuat harga jual ikan ini selalu lebih mahal, disamping karena jumlah pasokannya yang masih sedikit.
Baung merupakan ikan asli perairan Indonesia. Ikan ini hanya terdapat di perairan-perairan tertentu di Pulau Sumatera, Jawa, dan kalimantan. Ikan ini sebenarnya mampu bersaing dengan ikan-ikan ekonomis penting lainnya. Namun, karena sulit didapat di luar derah aslinya menjadikan baung belum sepopuler ikan konsumsi jenis lainnya.
maka tidak mengherankan jika pada akhir tahun 1990-an, pasokan baung
konsumsi baik untuk pemenuhan permintaan pasar lokal maupun ekspor, sepenuhnya tergantung kepada hasil tangkapan dari alam. Kalaupun ada yang berasal dari hasil budi daya masih sangat sedikit jumlahnya. Itu pun berasal dari benih yang ditangkap dari alam, bukan benih hasil produksi panti benih (hatchery). Sebelum tahun 1990-an benih produksi hatchery (terutama unit pembenihan milik pemerintah atau Balai Benih Ikan) masih sangat terbatas jumlahnya.
a. Klasifikasi
Dalam taksonomi (sistem penamaan), baung mengalami beberapa kali pergantian nama ilmiah. Nama ilmiah yang pertama kali disandangnya adalah Macrones nemurus (Weber & de Beaufort, 1916), lalu berubah monjadl Mystus nemurus (Roberts, 1989; Kottelat et.al, 1993). Setelah itu, berubah lagi menjadi Hemibagrus nemurus (Kottelat and Whitten, 1996; Rachmatika. et.al, 2005). Nama yang terakhir inilah yang dinyatakan sebagai nama valid bagi baung.
Nama-nama sebelumnya seperti Macrones nemurus dan Mystus nemurus sudah tidak digunakan lagi, hanya dinyatakan sebagai nama sinonim.
Melihat bentuk fisiknya secara sepintas, dengan mudah kita
dapat menggolongkan ikan ini ke dalam golongan ikan jenis
lele-lelean (catfish). Secara umum bentuk baung memang
hampir serupa dengan ikan lele, yaitu mempunyai
sungut di bagian mulutnya. Bedanya hanya terletak
pada ukuran dan warna tubuhnya.
Karena mirip dengan ikan lele,
para ahli perikanan lantas memasukkan baung ke dalam
keluarga Bagridae. Sementara ordonya tergolong
dalam ordo Siluriformes (Kottelat et.ol., 1993), karena bentuk tubuhnya yang bulat memanjang seperti belut. Dahulu ada juga ahli perikanan yang memasukan ikan ini ke dalam ordo Ostariophysi. Adapun UrUtan sistematika baung secara lengkap berdasarkan Eschmeyer (1998) dan Kottelat (1996) sebagai berikut.
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Subkelas : Toleostei
Ordo : Siluriformes
Famili : Bagridae
Genus : Hemibagrus
Species : Hemibagrus nemurus (Sinonim: Mystus nemurus; Macrones nemurus)
Nama Asing : tripical catfish, green catfish, rivet- catfish
Nama Umum : baung
Nama Lokal : baung (Sumatera), sengol : jawa Barat, ikan sogo (JawaTengah), ikan tagih atau tageh (JawaTimur).
Sumber : Khairul Amri, S.Pi, M.Si dan Khairuman, S.P, Agromedia Pustaka, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment