Pemijahan Ikan Hias secara Buatan : Bawal air tawar (Calosoma sp.)

Bawal air tawar

Bawal air tawar (Calosoma sp.) termasuk ikan herbivore. Di alam aslinya ikan ini memakan buah-buahan yang jatuh ke air. Sementara untuk pemeliharaan, pakannya dapat berupa sayur dan buah seperti jambu air. Bawal air tawar lebih dikenal sebagai ikan konsumsi bila ukurannya sudah mencapai lebih dari 500 g, sedangkan sebagai ikan hias hanya yang berukuran kecil, sekitar 5-10 cm.

Ikan ini terdiri dari dua species yang daerah asalnya berbeda. Calosoma macropomum berasal dari Sungai Amazone, Amerika Selatan dan Calosoma bidens berasal dari Asia Tenggara (Sumatera). Suhu optimal perairannya sekitar 25-27° C dengan pH 6,7-7,0 dan kekerasan 10° dH.




Bentuk tubuh ikan ini sangat bagus dan menarik, mirip ikan Silver Dolar. Warnanya perak atau putih kehitaman dengan punggung hitam. Di daerah perut terdapat warna merah. Sirip-siripnya berwarna hitam atau agak perak.

Untuk mencapai induk, dibutuhkan waktu yang cukup lama, antara 2-4 tahun, dan ukuran minimalnya 2,5 kg. Induk yang baik dan menghasilkan cukup banyak telur kalau sudah berukuran 4 kg atau berumur sekitar tiga tahun. Pemijahan induk memerlukan rangsangan dengan suntikan hormon sebanyak dua kali untuk betina dan sekali untuk jantan. Dosis yang umum digunakan 0,5-0,6 ml/kg berat badan induk. Penyuntikan pada betina dilakukan dengan interval 10-12 jam.

Pengambilan atau pengeluaran telur dilakukan tanpa stripping, yaitu hanya menempatkan induknya dalam kolam pemijahan yang cukup luas karena induknya cukup besar.

Agar pembuahan telur menjadi efektif, perbandingan induk jantan dan betina adalah 2 : 1. Biasanya pengeluaran telur ini berlangsung sekitar 9-10 jam sesudah penyuntikan kedua. Telur dikeluarkan dengan cara diserakkan di dasar kolam. Telur ikan ini biasanya melayang sehingga ketinggian air untuk penetasan sebaiknya dibuat tinggi, sekitar 30-35 cm.

Setelah dibuahi, induk dikeluarkan dari kolam dan telurnya dibiarkan menetas tanpa induk dalam kolam pemijahan. Selama proses penetasan, aerasi harus kuat karena telur-telurnya bersifat melayang. Telur yan tenggelam biasanya tidak akan menetas.Telur akan menetas setelah 24 jam.


Larva akan mulai berenang 3-4 hari kemudian. Agar mudah dikontrol, larva yang sudah bisa berenang dapat dipindahkan ke dalam akuarium atau bak fiberglas. Akan lebih baik lagi kalau kolam pemijahan dilengkapi hapa sehingga pengambilan larvanya menjadi mudah.

pakan pertama bagi larva berupa infusoria, artemia yang ditetaskan Selama 24-36 jam, atau kutu air halus. Pemberian pakan ini harus sesering mungkin, sekitar 4-6 kali sehari, karena larvanya kuat makan. Bila pakannya kurang, larva akan mudah mati. Sementara penggantian air dapat dilakukan setelah larva mulai diberi pakan, yaitu enam hari setelah menetas. Penggantian air ini harus hati-hati karena larvanya sangat kecil.

Sebagai ikan hias, ikan ini dapat dijual setelah berukuran 5-10 cm dengan waktu pemeliharaan 3-4 bulan. Ikan yang laku bisa jantan dan betina.
sumber : Darti S.L dan Iwan D. Penebar Swadaya, 2006

No comments:

Post a Comment