Pemijahan Ikan Hias secara Buatan : Red-finned Shark (Ephalzeorhynchus frenatus)

Red-finned Shark


Red-finned Shark (Ephalzeorhynchus frenatus) merupakan ikan dasar yang berasal dari Sungai Mekong, Thailand. Ikan yang bersifat omnivora ini sangat cantik dengan warna tubuh cokelat hitam atau putih albino dan sirip-siripnya merah terang. Ukuran tubuh maksimalsekitar 12 cm.


Suhu pemeliharaan antara 26-28° C dengan pH 7,5 dan kekerasan 10° dH. Di alam aslinya, ikan dewasa senang, memakan lumut sehingga dinding akuarium biasanya bersih dari lumut. Sifatnya agak pemalu dan senang bersembunyi pada siang hari, sedangkan malam hari akan keluar mencari makanan.



Induk jantan dan betina agak sulit dibedakan. Namun, bentuk tubuh yang agak gemuk dan sedikit panjang biasanya adalah betina, sedangkan jantan agak pendek dan langsing. Pemijahannya dilakukan dengan suntikan hormon gonadotropin buatan seperti Ovaprim pada induk yang sudah matang telur. Dosis hormon cukup 0,3 ml/kg, berat badan.



Suntikan hanya dilakukan sekali saja. Oleh karena ukuran ikan ini tidak besar maka penyuntikan dapat dilakukan hanya dengan memegang induknya menggunakan tangan kiri, sedangkan tangan kanan untuk menyuntik.
Pemijahan dapat dilakukan secara masal. Induk-induk yang sudah bertelur harus secepatnya diambil dan telurnya dibiarkan menetas sendiri tanpa induk. Ikan ini berenang di dasar sehingga telurnya akan berantakan bila terlalu lama bersama induknya. Oleh karena itu, penyuntikan akan lebih baik dilakukan siang hari agar ikan bisa bertelur malam hari. Ini disebabkan waktu terbaik mengangkat induknya adalah malam hari. Misalnya, penyuntikan yang dilakukan pukul 11.00 diperkirakan ikan akan bertelur pukul 20.00.


Telur akan mulai menetas dalam jangka waktu 24 jam dan laivanya mulai berenang 3-4 hari kemudian. Pakan larva dapat berupa infusoria, kutu air halus, atau tetasan artemia yang berlangsung 36 jam. Pakan ikan dewasa berupa cacing sutera atau cacing darah. Ukuran jual sekitar 5 cm atau sudah berumur sekitar 4 bulan.

sumber : Dari S.L dan Iwan D. Penebar Swadaya, 2006

No comments:

Post a Comment